Webinar promosi investasi di Sulawesi Utara itu dilaksanakan pada Selasa (1/9) oleh KBRI Singapura dan didukung oleh Perwakilan Bank Indonesia dan Perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal di Singapura (IIPC), menurut keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Tiga proyek yang dipresentasikan dalam acara webinar itu adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, KEK Likupang, dan Jembatan Bitung–Lembeh.
Kegiatan yang dilakukan secara daring itu diikuti oleh kurang lebih 100 peserta terdaftar yang membahas berbagai proyek investasi di Provinsi Sulawesi Utara yang diminati oleh investor Singapura maupun investor asing lainnya.
Dalam sambutannya, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Singapura Didik Eko Pujianto menyampaikan bahwa Sulawesi Utara merupakan provinsi yang tidak asing bagi masyarakat dan investor Singapura.
Baca juga: Indonesia luncurkan laman informasi, konsultasi untuk investor asing
Baca juga: BKPM ungkap penyebab tingginya investasi Singapura di Indonesia
Sulawesi Utara juga merupakan salah satu provinsi dengan luas wilayah yang besar di Indonesia. Selain terkenal akan potensi pariwisatanya, Sulawesi Utara juga terkenal dengan berbagai komoditas ekspornya.
Selain itu, Didik juga menyampaikan bahwa meskipun saat ini situasi dunia sedang dilanda pandemi COVID-19, pemerintah Indonesia tetap berupaya untuk melakukan langkah-langkah untuk memaksimalkan investasi, khususnya dari Singapura.
Hal itu dibuktikan dengan nilai investasi yang meningkat di kuartal pertama dan kedua pada 2020 dibandingkan periode sebelumnya pada 2019.
Data BKPM menunjukkan bahwa khusus untuk provinsi Sulawesi Utara, realisasi investasi dari Singapura untuk kuartal kedua pada 2020 adalah 22,1 juta dolar AS (Rp 327 miliar) dari 54 proyek.
Jumlah itu naik 122 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu sejumlah 10 juta dolar AS (Rp 148 miliar) dari 47 proyek. Kuartal kedua 2020 didominasi oleh investasi di sektor pertambangan.
Selanjutnya dalam webinar tersebut, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga stabilitas makro dan keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
Sementara itu, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa BKPM senantiasa siap memfasilitasi para investor yang akan melakukan investasi di Indonesia, mulai dari perizinan, pemberian insentif dan jaminan kemudahan berinvestasi.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven OE Kandouw yang juga mengikuti webinar itu turut menyatakan kesiapan pemerintah daerah Sulut dalam mendukung realisasi investasi.
Sulawesi Utara memiliki berbagai keunggulan kompetitif, di antaranya berbagai komoditas ekspor yaitu pala, cengkih, kelapa, holtikultura dan pertambangan.
Selain itu, Sulawesi Utara juga memiliki keunggulan jarak pelabuhan yang strategis untuk mencapai pelabuhan kota-kota besar dunia, yaitu Los Angeles,Tokyo, Busan, Shanghai dan Hongkong. Oleh karena itu, sangatlah tepat untuk melakukan investasi di provinsi Sulawesi Utara.
Sesi webinar tersebut kemudian dilanjutkan dengan sesi pertemuan one-on-one agar para investor yang memiliki minat terhadap proyek-proyek yang telah dikurasi mendapatkan informasi secara lebih detail melalui diskusi dengan para pemilik proyek.
Baca juga: Indonesia tawarkan 80 proyek untuk investor asing
Baca juga: Investasi Singapura di Indonesia naik pada kuartal I dan II
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020