Iwan mengatakan saat manggung, biasanya penonton ikut bernyanyi bersama, terkadang suara mereka lebih kencang dari penyanyinya sendiri. Hal inilah yang membuatnya kesal karena tidak bisa lagi bernyanyi secara penuh.
"Kadang-kadang saya suka kesal sama mereka, saya kan dibayar mahal untuk nyanyi, udah latihan capek-capek tapi banyak yang pengin nyanyi semua. Saya kan pengin nyanyi juga, saya penyanyi kan pengin didengerin," kata Iwan saat peluncuran novel "Air Mata Api" di Depok, Jawa Barat, Kamis (3/9).
"Sampai ibu saya bilang, 'Le, ya enggak apa-apa kalau mereka pengin nyanyi, kamu tinggal kasih mic-nya ke mereka aja, enak kamu dibayar enggak usah nyanyi'. Saya bilang enak aja, saya kan dibayar untuk nyanyi. Ya ini bercandaan saya aja ya, tapi kekesalan itu ngangeni juga," ujar Iwan melanjutkan.
Selain itu, Iwan juga mengaku kerap dilempari dengan uang logam ketika membawakan lagu "Pesawat Tempur", sebab tidak sedikit lemparan uang tersebut yang mengenai kepalanya.
"Apalagi kalau 'Pesawat Tempur' kan ada liriknya, 'Penguasa-penguasa beri hambamu uang, beri hamba uang', udah tuh pada lempar-lemparan kena logam sakit juga kan. Yang senang kru-kru saya, pada bilang ulang lagi ulang lagi," ujar pemilik nama asli Virgiawan Listanto itu.
"Dipeluk dicium, gondok juga, kadang suka kecakar berdarah tapi ya udah, mereka datang kan dengan membawa cinta, gimana presiden ya?," lanjut Iwan.
Selama masa pandemi COVID-19, Iwan belum menggelar konser yang dapat disaksikan secara langsung oleh penggemar. Dia pun merindukan hal-hal yang kadang membuatnya kesal.
"Ya tetap kangen tapi enggak se-apa ya karena ada sosial media kita bisa langsung nyapa. Tapi kalau dilihat dari video-video dan rekaman seru juga ya," kata pelantun "Ijinkan Aku Menyayangimu" itu.
Baca juga: Iwan Fals canggung rayakan ulang tahun
Baca juga: "Air Mata Api", sebuah novel yang terinspirasi dari 12 lagu Iwan Fals
Baca juga: Iwan Fals x Syarikat Idola Remaja kolaborasi di lagu "Bagimu"
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020