• Beranda
  • Berita
  • Wall Street tumbang, setelah saham teknologi dilanda aksi jual

Wall Street tumbang, setelah saham teknologi dilanda aksi jual

4 September 2020 08:11 WIB
Wall Street tumbang, setelah saham teknologi dilanda aksi jual
Ilustrasi - Pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Andrew Kelly/pri. (ANTARA/REUTERS/Andrew Kelly)
Saham-saham di Wall Street tumbang pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi), karena aksi jual tajam pada saham teknologi menyeret pasar yang lebih luas, setelah indeks-indeks utama mencatat rekor penutupan tertinggi sehari sebelumnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 807,77 poin atau 2,78 persen, menjadi berakhir pada 28.292,73 poin. Indeks 30 saham unggulan atau blue chips merosot lebih dari 1.000 poin atau sekitar 3,5 persen, di posisi terendah.

Sementara itu, indeks S&P 500 terpuruk 125,78 poin atau 3,51 persen, menjadi berakhir di 3.455,06 poin, dan Indeks Komposit Nasdaq terperosok 598,34 poin atau 4,96 persen menjadi ditutup pada 11.458,10 poin.


Baca juga: Wall Street dibuka merosot, terseret saham teknologi alami kesulitan

Baca juga: Wall Street menguat tajam, Indeks Dow Jones melonjak di atas 450 poin



Saham Apple dan Microsoft masing-masing rontok 8,0 persen dan 6,2 persen, memimpin penurunan di Dow. Saham raksasa teknologi AS lainnya termasuk Amazon, Netflix, dan induks perusahaan Google, Alphabet juga menurun drastis.

Semua 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan sektor teknologi jatuh 5,8 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.

Di sisi data, Indeks Manajer Pembelian (PMI) sektor jasa AS turun menjadi 56,9 persen pada Agustus dari angka Juli sebesar 58,1 persen, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan pada Kamis (3/9/2020), menunjukkan laju pertumbuhan yang lebih lambat.

Klaim pengangguran awal warga Amerika Serikat, cara kasar untuk mengukur PHK, turun menjadi 881.000 pada pekan yang berakhir 29 Agustus, menyusul revisi naik 1,01 juta pada pekan sebelumnya, kata Departemen Tenaga Kerja.

Penurunan klaim baru terutama berasal dari perubahan besar dalam metodologi penyesuaian secara musiman dan pasar tenaga kerja menunjukkan sedikit kemajuan tanpa adanya perubahan tersebut, menurut analis.


Baca juga: Wall Street dibuka bervariasi, Indeks Dow Jones tergelincir 88,62 poin

Baca juga: Wall Street menguat, S&P 500 dan Nasdaq ditutup di rekor tertinggi

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020