Unggulan keempat asal Jepang itu awalnya tampak bermain dengan mudah, namun selanjutnya dia dipaksa bekerja keras untuk mengamankan kemenangan setelah dua jam 33 menit melawan petenis berusia 18 tahun yang melakukan debutnya di ajang Grand Slam di New York, Amerika Serikat itu.
"Dia tidak gentar menghadapiku, itu hal luar biasa bagi petenis semuda itu. Karena saya merasa set pertama berjalan seperti biasa, tapi dia mulai serius di set kedua," kata Osaka dalam laporan Reuters, Sabtu.
Baca juga: Osaka jadikan US Open sebagai platform aktivisme
Baca juga: Madison Keys melaju ke babak ketiga US Open
Osaka, mantan juara 2018, juga mengatakan cedera paha kirinya masih belum 100 pulih sehingga berpengaruh pada laga babak ketiga.
"Ini bisa lebih baik. Tapi saya kira untuk pertandingan tiga set, dengan jumlah gerakan yang saya lakukan, dan fakta bahwa saya merasa bisa terus maju, jelas merupakan pertanda baik," ungkapnya.
Setelah Osaka melewati set pertama, pertandingan yang dipenuhi dengan perubahan momentum tiba-tiba menguntungkan Kostyuk saat ia mematahkan servis lawannya untuk pertama kalinya untuk unggul 4-3.
Kostyuk memperkuat break tetapi kehilangan tiga gim berikutnya dan harus menahan servis untuk memaksa tiebreak. Dia kehilangan dua poin pertama tetapi memenangkan tujuh dari sembilan poin berikutnya untuk menutup set, membuat Osaka frustrasi dan melempar raketnya.
Berkat pengalaman yang lebih banyak, Osaka bermain lebih keras untuk menyelamatkan lima break point untuk menyamakan kedudukan, dan dari sana memenangkan 16 dari 19 poin berikutnya untuk menutup kemenangan.
Baca juga: Setelah tersingkir di US Open, Pliskova bidik Roland Garros
Baca juga: Murray tersingkir di babak kedua US Open
Baca juga: Unggulan ketiga US Open Medvedev menang mudah atas O'Connell
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020