Ketika aset-aset berisiko pulih pada Jumat sore (Sabtu pagi WIB), mata uang safe-haven dolar AS merosot, mengoreksi kenaikan awal yang didorong permintaan safe-haven menyusul laporan Departemen Tenaga Kerja bahwa pertumbuhan pekerjaan melambat lebih jauh pada Agustus, mengancam pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.Reli dolar akan pudar kecuali ada kejutan besar di sisi risiko
Pekerjaan melambat dan kehilangan pekerjaan permanen meningkat karena program untuk membantu bisnis membayar upah telah berakhir atau hampir berakhir. Para ekonom memuji sumbangan pemerintah untuk rebound tajam dalam aktivitas ekonomi setelah hampir terhenti menyusul penutupan bisnis pada pertengahan Maret.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang saingannya, menguat ke level tertinggi dalam satu minggu setelah laporan tersebut. Tetapi kenaikan itu terhapus pada Jumat sore (4/9) ketika indeks-indeks saham AS pulih setelah sebelumnya mencapai level terendah dalam sebulan.
Indeks dolar melemah, terakhir diperdagangkan 0,10 persen lebih rendah pada 92,752. Para investor melihat lintasan penurunan dolar dalam jangka panjang.
"Reli dolar akan pudar kecuali ada kejutan besar di sisi risiko," kata Mazen Issa, ahli strategi valuta asing senior di TD Securities.
Tren penurunan dolar akan berlanjut setidaknya selama tiga bulan lagi karena prospek kebijakan moneter Fed, jajak pendapat terhadap para analis oleh Reuters menunjukkan pada Jumat (4/9).
Penurunan dolar pada awal minggu ini mendorong euro di atas level kunci 1,20 dolar untuk pertama kalinya sejak 2018. Tetapi kenaikan itu dengan cepat memudar setelah kepala ekonom Bank Sentral Eropa Philip Lane mengatakan nilai tukar eurodolar "penting" untuk kebijakan moneter, menyatakan kenaikan euro telah datang terlalu cepat dan kuat untuk keinginan ECB.
"Fokusnya adalah pada apa yang terjadi pada pertemuan ECB minggu depan," kata Issa, menjelaskan bahwa jika reli euro baru-baru ini disebutkan dalam pernyataan resmi bank sentral, kemungkinan akan berdampak besar pada pasar valuta asing. Jika didegradasi ke sesi Tanya Jawab, pasar akan mengabaikannya.
Euro terakhir diperdagangkan hampir datar pada 105,889 dolar.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020