sudah bersurat ke Wali Kota agar jembatan ini dibongkar karena sering menjadi tempat tawuran
Lurah Kampung Rawa Ferry Zahrudin mengatakan warga Kampung Rawa RW 008 telah meminta kepada Pemerintah Kota Jakarta Pusat agar jembatan Kota Paris yang menghubungkan wilayah Tanah Tinggi dan Kampung Rawa dibongkar untuk mencegah tawuran.
"Kita sudah bersurat ke Wali Kota agar jembatan ini dibongkar karena sering menjadi tempat tawuran. Ini sudah ada surat kesepakatan dari warga-warga di sini tetapi belum terealisasi," kata Ferry saat dihubungi, Sabtu.
Baca juga: Johar Baru gelar tes cepat COVID-19 di Kelurahan Kampung Rawa
Imran menyampaikan keinginan warga agar Jembatan Kota Paris dibongkar karena baru saja kembali terjadi pertikaian antar kelompok di area itu pada Jumat sore (4/9).
Satu orang berinisial AG (24) diamankan Polsek Johar Baru, dengan barang bukti berupa senjata tajam berupa celurit.
Ferry mengatakan pada 2017 sebenarnya akses Jembatan Kota Paris sempat ditutup oleh Pemkot Jakarta Pusat, namun penutupan akses tersebut rupanya tidak berhasil.
Baca juga: Tiga tewas akibat rumah roboh di Tanah Tinggi
"Dulu sudah pernah ditembok di kedua sisi. Nah 2019 itu dibongkarlah itu tembok sama warga dari Tanah Tinggi. Padahal kan warga kita (Kampung Rawa) yang inginnya itu ditembok," ujar Ferry.
Ferry mengaku sudah sejak bulan Maret 2020 pihaknya mengajukan permohonan pembongkaran jembatan Kota Paris itu namun hingga saat ini belum ditanggapi.
"Mungkin lagi dicari dulu asetnya sebenarnya punya siapa. Dan memang butuh rapat lanjutan. Terhalang COVID-19 juga kan," katanya.
Sebelumnya, Kepolisian Sektor (Polsek) Johar Baru meringkus seorang pelaku tawuran berinisial AG (24) yang kedapatan membawa celurit di Kota Paris, Tanah Tinggi, Johar Baru dalam sebuah tawuran antar kelompok pada Jumat sore.
Baca juga: Warga Kampung Rawa tolak rencana sekolah jadi lokasi isolasi COVID-19
"Iya betul ada yang diamankan," kata Kapolsek Johar Baru Kompol Supriadi saat dihubungi, Jumat (4/9).
Sementara itu, Kanit Reskrim Johar Baru AKP Suprayogo mengatakan tawuran itu diduga berasal dari pertikaian saat bermain bola antar kelompok.
"Awalnya tuh diduga gara-gara salah satu orang dipukul saat main bola," ujar Suprayogo.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020