“Lima tahun ke depan akan menjadi periode kunci transformasi dan peningkatan industri,” kata Li Shaohua, Eksekutif Senior di Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) pada konferensi industri yang diselenggarakan oleh Pusat Riset dan Teknologi Otomotif China (CATARC) di Tianjin.
CAAM memprediksi penjualan mobil China akan mencapai sekitar 27,75 juta kendaraan pada 2025, naik dari 25,77 juta unit pada 2019, Li menunjukkan data melalui presentasinya.
Baca juga: Tesla model Y bisa dipesan di China mulai harga Rp1,04 miliar
Baca juga: Penjualan mobil bekas di China naik 4,41 persen pada Juni
Meskipun penjualan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, CAAM memperkirakan penjualan akan turun sekitar 10 persen untuk seluruh tahun 2020, karena pandemi COVID-19 menghantam pasar dengan keras di awal tahun ini.
Sementara itu, seorang pejabat pemerintah China mengatakan pada Reuters bahwa industri otomotif China kemungkinan akan mempertahankan pendapatan dan laba yang stabil tahun ini.
Ia tak mengelak bahwa ada sedikit penurunan dalam produksi dan penjualan kendaraan, mengingat pasar mobil terbesar di dunia itu baru perlahan pulih dari dampak COVID-19.
Cai Ronghua, pejabat senior di Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China, membuat pernyataan pada konferensi industri yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Teknologi Otomotif China di Tianjin.
Penjualan mobil China, yang terbesar di dunia, telah pulih sejak April setelah pandemi menghantam pasar dengan keras di awal tahun.
Baca juga: Tesla cekcok dengan e-commerce China
Baca juga: Ratusan mobil model baru dipamerkan secara luring di CCIA Wuhan
Baca juga: Laba produsen mobil China turun 20,7 persen pada semester I-2020
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020