Dilansir The Hollywood Reporter, Minggu, dana kampanye Kanye West tersebut hampir semuanya berasal dari pinjaman pribadi, berdasarkan laporan keuangan yang dikeluarkan tim kampanye Kanye West ke Komisi Pemilihan Federal pada 4 September lalu.
Berdasarkan laporan tersebut, sebagian besar dana digunakan untuk biaya konsultan kampanye. Kanye West mengajukan peminjaman di bulan Juli dan Agustus dengan mengidentifikasi dirinya sebagai wiraswasta.
Baca juga: Tangis Kanye West pecah saat berkampanye sebagai calon presiden
Baca juga: Calonkan diri jadi Presiden AS, Kanye West serahkan berkas pertama
Satu-satunya sumber pendapatan lain untuk kampanyenya adalah sumbangan yang relatif kecil dari masyarakat, berkisar antara 200 - 1.000 dolar AS.
Meski demikian, kampanye yang digencarkan West juga menyisakan utang lain dengan total lebih dari 1,2 juta dolar AS, dengan hampir semuanya berutang pada Fortified Consulting dari Tempe, Arizona.
Perusahaan itu diketahui berbagi alamat dengan Lincoln Consulting Group, sebuah konsultan politik yang didirikan bersama oleh Nathan Sproul, mantan direktur eksekutif Partai Republik di Arizona.
West telah membuat beberapa penampilan publik sebagai bagian dari kampanyenya, yang sebagian besar dibantu oleh konsultan politik sejak bulan Juli lalu.
Namun tidak semua kampanye West berjalan mulus, seperti yang terjadi di negara bagian Virginia saat namanya dihapus dari surat suara Pilpres Amerika Serikat.
Hal itu berdasarkan keputusan hakim Pengadilan Richmond Circuit atas aduan sejumlah partisan Partai Demokrat Virginia, setelah adanya laporan dsri dua pemilih yang merasa tertipu menandatangani dokumen yang mendukung pencalonannya.
Baca juga: Kanye West dinobatkan sebagai selebriti pria berpenghasilan tertinggi
Baca juga: Kanye West dapat nominasi musik gospel pertama
Baca juga: Kanye West minta maaf pada Kim Kardashian usai marah-marah di Twitter
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020