Letaknya yang berada di kawasan pegunungan, menjadikan Cianjur banyak tempat wisata curug atau air terjun yang masih sangat alami dan sangat menarik untuk dikunjungi. Panorama alamnya menjadi daya tarik banyak pengunjung untuk datang seperti objek wisata Curug Cikondang di Kecamatan Campaka.
Curug Cikondang berlokasi sekitar 80 kilometer di arah selatan dari ibu kota Kabupaten Cianjur, dapat ditempuh sekitar 3 jam.
Mendekati Curug Cikondang, di sepanjang perjalanan mata wisatawan akan dimanjakan dengan jajaran pemandangan kebun teh milik PTPN VIII Panyairan dan hamparan pesawahan di kiri kanan jalan.
Lokasi air terjun yang terletak di sebelah kanan jalan kabupaten yang terhubung langsung dengan obyek wisata Situs Mehgalit Gunung Padang, memiliki ketinggian 100 meter dengan beberapa umpakan air terjun dan berlabuh dibagian dasar sungai.
"Kami memiliki beberapa spot untuk wisatawan berswafoto, termasuk spot di depan air terjun dimana terdapat batu besar yang menghadap langsung ke air terjun yang mulai dikelola sejak 2017. Wisatawan juga dapat menikmati suasana di warung-warung yang lokasinya menghadap langsung ke air terjun," kata Sundara Saputra pengelola Curug Cikondang, kepada ANTARA, Minggu.
Ia menjelaskan, dengan tarif Rp5.000 rupiah per orang, wisatawan dapat menghabiskan waktu di area curug seluas 5 hektar tersebut, bahkan untuk ke depannya seiring meningkatnya angka kunjungan, pihaknya akan menambah sarana dan prasarana penunjang guna memanjakan pengunjung yang datang.
Fasilitas bermain akan dibangun seperti flying fox, camping ground dan home stay bagi tamu asing yang belakangan jumlahnya meningkat setiap bulannya. Konsep pengembangan fasilitas bermain dibuat lebih menarik dan menghadap langsung ke air terjun.
Bahkan tambah dia, rencana tersebut akan didukung Pemprov Jabar guna meningkatkan kunjungan ke tempat wisata di Jabar.
"Selama ini, untuk pengembangan dan operasional, kami hanya mengandalkan dana dari tiket, sedangkan dari pemerintah rencananya dari Pemprov Jabar akan membantu penataan dan menambah sarana dan prasarana penunjang," katanya.
Objek wisata Curug Cikondang mulai dikenal luas hingga keluar daerah setelah beberapa orang wisatawan memposting poto-poto mereka saat berada di lokasi dengan umpakan air terjun yang beragam, sehingga banyak menarik perhatian wisatawan lokal hingga manca negara.
Ketinggan Curug Cikondang yang mencapai 50 meter dan lebar 30 meter dan curahan air yang merata membuat curug ini disebut-sebut sebagian wisatatan mirip dengan air terjun Niagara versi mini yang ada di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada.
Air mengalir dengan debit yang cukup deras ini berasal dari sungai dengan mata air yang jernih, ditambah dengan rumput dan pohon yang rimbun membuat Curug Cikondang memiliki suasana asri dan sejuk, membuat pengunjung betah untuk menghabiskan waktu di lokasi ini.
Surga Tersembunyi
Tidak kalah mempesona Curug Citambur yang terletak di Kecamatan Pasirkuda yang memiliki ketinggian 130 meter, menjanjikan ketenangan bagi wisatawan yang datang berkunjung, bahkan berbagai sarana dan prasarana penunjang untuk berswafoto hingga menginap sudah tersedia tiga bungalow berbagai tipe.
Sebelum memasuki area air terjun tepatnya di pintu masuk pemadangan kolam besar alami yang biasa disebut warga sekitar "situ" dapat menyegarkan mata wisatawan dengan ribuan ikan berbagai jenis di dalamnya. Dari area parkir kendaraan wisatawan kembali disuguhi situ buatan yang di sekelilingnya terdapat spot berswafoto.
"Ada beberapa spot untuk berswafoto, mulai dari rumah terbalik, rumah habbit, gerbang diatas awan, perahu dan kiara asmara yang lokasinya menghadap langsung ke air terjun. Untuk wisatawan yang hendak menginap, kami sediakan tiga bungalow dengan kapasitas mulai dari empat sampai 10 orang," kata Yuce ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Curug Citambur, kepada ANTARA.
Berbeda dengan Curug Cikondang, di mana wisatawan dapat bermain air langsung di bawah air terjun tanpa harus berjalan kaki dari saung atau lokasi mereka beristirahat, untuk sampai di bawah air terjun yang terkesan tersembunyi dibalik bukit kecil, wisatawan harus berjalan kaki sejauh 500 meter menyeberangi bukit.
Bahkan ketika malam tiba, suara dentuman air yang jatuh dari ketinggian terdengar layaknya alunan musik yang membuat nyaman telinga wisatawan saat menikmati santap malam di warung yang menyediakan berbagai camilan hingga nasi liwet khas Cianjur.
"Tahun ini untuk pengembangan kami mendapat bantuan dari Pemprov Jawa Barat, sedangkan untuk sarana pendukung rencananya pemerintah daerah akan membangun jalan yang kondisinya rusak sampai ke perbatasan Kabupaten Bandung," katanya.
Curug Citambur yang terletak di Desa Karang Jaya, kecamatan Pagelaran, Citambur ini memiliki debit air yang sangat deras.
Nama Citambur berasal dari bahasa Sunda yang berarti "Air Tambur", karena air yang mengalir deras mengeluarkan suara berdegum mirip suara alat musik tambur yang dipukul.
Rerumputan hijau di sekitar curug Citambur layaknya karpet yang dibentangkan. Pepohonan tumbuh rimbun berhiaskan kabut tipis dari percikan air terjun yang mengalir deras menciptakan pemandangan yang eksotis. Hawanya begitu sangat sejuk, dengan suasana yang tenang mampu membuat pikiran kembali fresh.
Sayangnya pengunjung tidak bisa bermain air atau mencoba sensasi airnya yang dingin, karena selain debit air yang sangat deras, curug Citambur dikelilingi oleh tebing yang curam dan cukup berbahaya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020