"Mulan" menjadi film layar lebar pertama Li, setelah empat tahun tidak bermain peran di film layar lebar.
"Aku tidak punya masalah (kesehatan), aku baik-baik saja. Hanya karena aku tidak banyak tampil dalam film, orang-orang kira aku sakit keras. Aku hanya tersenyum mendengar kabar-kabar itu, aku tidak peduli dengan gosip yang beredar," kata Li dalam sebuah wawancara dengan USA Today.
Aktor waralaba "Expendables", "Romeo Must Die" dan "Lethal Weapon 4" ini, terakhir tampil dalam film laga "League of Gods" pada tahun 2016.
Dua tahun setelah "League of Gods", sebuah foto yang memperlihatkan Li tampak sangat tua dan kurus di wilayah Tibet menjadi viral. Spekulasi mengenai kesehatan Li pun berkembang.
Terkait rehatnya Li dari dunia layar lebar selama empat tahun, Li mengatakan bahwa dia sedang ingin fokus pada hidupnya sendiri.
Pada 2004, aktor laga itu sempat hampir meregang nyawa setelah berusaha menyelamatkan anak perempuannya dari terjangan gelombang tsunami di Maldives. Setelah peristiwa tersebut, Li kemudian mengabdikan dirinya pada yayasan amal One Foundation yang dia dirikan pada 2007, yang menyediakan konseling bagi para korban bencana alam dan kaum muda yang mengalami masalah kesehatan mental.
"Inilah yang membuat hidupku berubah dan aku memutuskan untuk tidak hanya fokus pada film saja. Aku ingin membantu masyarakat," kata Li.
Lebih lanjut Li mengatakan, dia setuju untuk turut membintangi film live-action "Mulan", karena anak perempuannya adalah salah satu penggemar berat film animasi original "Mulan" yang diluncurkan pada 1998 silam.
"Dalam film ini, karakterku tidak banyak melakukan gerakan aksi dan laga. Sutradara Niki Caro menginginkanku menggunakan kekuatan dari 'dalam'. Dia bilang aku bukan lagi Jet Li, tapi di sini aku adalah raja yang hanya duduk dan mengatur segalanya, tapi tidak ada emosi apapun di wajahku," tutup Li, USA Today dikutip Senin.
Baca juga: Joshua Wong serukan pemboikotan film Mulan
Baca juga: "Mulan" gratis di Disney+ mulai Desember
Baca juga: "Mulan" disetujui tayang di bioskop Cina
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020