Provinsi Sumatera Selatan mendukung Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menjadi sentra produksi beras dengan mendorong petani setempat menggunakan alat mesin pertanian (alsintan).Penggunaan alat mesin pertanian ini dapat menutupi kelemahan dari sisi infrastruktur irigasi
Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Sumsel, Senin, mengatakan penggunaan alat mesin pertanian oleh petani ini diharapkan mendorong produktivitas lahan.
“Penggunaan alat mesin pertanian ini dapat menutupi kelemahan dari sisi infrastruktur irigasi seperti yang dilakukan petani di Desa Lontar Kecamatan Muara Jaya, Kabupaten OKU," kata dia.
Baca juga: Sumatera Selatan target tiga besar penghasil beras nasional
Pemprov menyalurkan bantuan 4 unit mesin pemotong padi, 6 unit pompa air 6 unit, 11 unit hand sprayer, 51 ton benih jagung, dan 11 ton benih padi di Kabupaten OKU.
"Daerah ini bukan termasuk wilayah irigasi teknis, namun petani di daerah ini dapat melakukan panen dua kali dengan produktivitas 4 ton per hektare. Ini sudah cukup baik untuk sawah tadah hujan seperti ini," kata dia.
Dengan produktivitas lahan seperti itu, ia melanjutkan OKU dapat meningkatkan hasil pertaniannya di lahan sawah seluas 3.387 ha.
"Jangan kalah dengan sawah yang memiliki irigasi teknis. Tinggal bagaimana meningkatkan semangat petani agar petani ini punya jiwa entrepreneur," kata dia.
Herman Deru menegaskan bahwa petani didorong menjadi pengusaha agar tidak menjadi buruh di lahannya sendiri.
Untuk itu, Pemprov Sumsel membentuk pansel untuk di tahun 2021 dengan mengangkat 1000 petugas penyuluh lapangan (PPL) yang akan disebar ke seluruh kabupaten/kota di Sumsel untuk memberikan edukasi kepada para petani.
"PPL ini akan sangat membantu petani sehingga petani tidak menjadi buruh di lahannya sendiri. Mereka (petani) harus memproduksi pertanian secara maksimal guna menunjang perekonomian keluarga dan menunjang program daerah," kata dia.
Sumsel merupakan salah satu dari lima provinsi dengan produksi beras tertinggi pada 2019. Empat provinsi lainnya yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.
Sumsel menargetkan produksi padi mencapai 4.925.191 ton GKG pada 2020, sedangkan per 17 Agustus 2020 mencapai 2.899.041 ton GKG dengan luas tanam mencapai 840.663 ha.
Untuk itu, dibutuhkan tambahan luas tanam 128.719 ha agar target capaian produksi tersebut bisa dipenuhi pada tahun ini.
Baca juga: Mentan tegaskan Sumsel harus jadi gerbang pangan nasional
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020