Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur bekerja sama dengan Telkomsel membagikan paket internet gratis berisi kuota 10 Gigabyte (GB) untuk 1,3 juta siswa dan 100 ribu guru yang ada di wilayah itu.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa bantuan tersebut diberikan kepada para siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK), yang sudah tercatat dalam Nomor Induk Siswa Nasional.
"Saat ini, kartu internet tersebut sudah didistribusikan terhadap 1,1 juta siswa. Sisanya, akan didistribusikan, dan dikoordinasikan menyusul," kata Khofifah, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.
Secara rinci, bantuan paket internet gratis tersebut telah disalurkan kepada 1.096.838 siswa yang ada di 3.700 SMA/SMK dan sekolah luar biasa (SLB), yang tersebar di berbagai wilayah yang ada di Provinsi Jawa Timur.
Khofifah menambahkan, meskipun bantuan berupa paket internet gratis untuk para siswa tersebut telah disalurkan, masih ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, di antaranya adalah masih ada daerah yang belum memiliki akses koneksi internet.
Khofifah mengharapkan, Telkomsel bisa menempatkan Base Transceiver Station (BTS) mini, untuk memberikan akses internet, khususnya kepada para siswa yang saat ini harus belajar di rumah akibat pandemi virus corona.
"Masih ada 62 SMA/SMK yang belum terkoneksi dengan internet. Mudah-mudahan bisa dibantu, minimal ada BTS mini, supaya ada konektivitas internetnya," katanya.
Dengan adanya bantuan tersebut, Khofifah berharap, para siswa bisa fokus untuk melakukan kegiatan belajar di rumah. Selain itu, diharapkan juga anak-anak tidak lagi mencari wifi gratis yang ada di tempat-tempat umum, seperti warung kopi.
"Mudah-mudahan bisa fokus belajar di rumah, dan tidak nongkrong lagi di warung kopi," ujarnya.
General Manager Telkomsel Regional Jawa Timur Retno Wardani menambahkan, kartu internet yang diberi nama Kartu Internet Merdeka Belajar tersebut diberikan untuk mendukung program pemerintah dalam melakukan pembelajaran secara daring.
"Kami berikan 10GB, kuota itu merupakan kuota yang bisa diperuntukkan untuk video conference selama kegiatan belajar mengajar, dan untuk mengakses platform pendidikan lainnya," kata Retno.
Retno menambahkan, nantinya para pelajar tersebut bisa melakukan isi ulang sebesar Rp5.000, dengan kapasitas kuota sebesar 11GB. Diharapkan, bantuan tersebut bisa membantu para siswa untuk tetap belajar di rumah saat pandemi COVID-19.
Ia menambahkan, terkait permintaan Gubernur Khofifah soal adanya titik-titik yang saat ini masih terkendala sinyal internet, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan optimalisasi pada titik-titik tersebut.
"Nanti untuk beberapa titik yang susah sinyal, akan kami optimalkan. Mudah-mudahan ini semua bermanfaat untuk proses pembelajaran daring," tutur Retno.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020