• Beranda
  • Berita
  • LIPI sedang proses produksi protein rekombinan untuk vaksin COVID-19

LIPI sedang proses produksi protein rekombinan untuk vaksin COVID-19

7 September 2020 19:46 WIB
LIPI sedang proses produksi protein rekombinan untuk vaksin COVID-19
Ilustrasi vaksin covid-19.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sedang melakukan proses produksi protein rekombinan untuk membuat vaksin COVID-19.

"Saat ini kami sedang dalam proses produksi protein rekombinan," kata peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Wien Kusharyoto kepada ANTARA, Jakarta, Senin.

Pengembangan kandidat vaksin itu dilakukan secara mandiri oleh LIPI.

Pemerintah Indonesia mendorong vaksin Merah Putih yakni vaksin yang bibit vaksinnya diteliti dan dikembangkan di Indonesia.

Baca juga: Pengembangan vaksin COVID-19 untuk cegah penyakit dan penularan

Baca juga: LIPI: Tingkatkan kualitas peneliti dengan metode riset digital


Kemandirian bangsa dalam memproduksi vaksin menjadi sesuatu yang sangat penting untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan vaksin untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Wien menjelaskan dalam proses produksi protein rekombinan, vektor yang membawa kaset ekspresi termasuk misalnya gen penyandi protein Spike ditransfeksi ke sel mamalia CHO (chinese hamster ovarian) atau sel HEK 293, agar kaset ekspresi tersebut terintegrasi ke dalam genom sel mamalia itu.

Kalau digunakan sel khamir (Pichia pastoris atau Hansenula polymorpha), maka vektor pembawa kaset ekspresi ditransformasi ke dalam sel khamir dengan elektroporasi, agar kaset ekspresi terintegrasi ke dalam genom sel khamir.

Selanjutnya dilakukan proses seleksi untuk memperoleh klon atau sel transforman yang membawa kaset ekspresi tersebut.

Wien mengatakan klon atau sel transforman itu akan digunakan untuk produksi protein rekombinan. Protein tersebut biasanya disekresikan ke dalam media kultur.

Kemudian, dilakukan kultur sel atau fermentasi untuk memperoleh protein rekombinan dalam jumlah yang memadai.

Dalam proses itu, Wien menuturkan perlu diverifikasi ukuran proteinnya, urutan asam amino dan pola glikosilasi.

Protein dipanen dengan cara filtrasi atau ultrasentrifugasi, dan selanjutnya dimurnikan atau dipurifikasi dengan metode kromatografi.*

Baca juga: Peneliti: Perlu penguatan infrastruktur riset digital di masa pandemi

Baca juga: LIPI batasi kehadiran pegawai di kantor dan penelitian lapangan

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020