Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, pertambahan kasus sebanyak 1.105 kasus ini, lebih tinggi dibanding penambahan pada Sabtu (5/9) sebanyak 842 kasus, pada Jumat (4/9) sebanyak 895 kasus, pada Rabu (2/9) sebanyak 1.053 kasus, pada Selasa (1/9) sebanyak 941 kasus, dan pada Senin (31/8) sebanyak 1.029 kasus.
Namun, lebih rendah dibandingkan penambahan kasus pada Ahad (6/9) sebanyak 1.245 kasus dan pada Kamis (3/9) sebanyak 1.406 kasus yang merupakan rekor pertambahan selama pandemi COVID-19 berlangsung.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia di Jakarta, Senin, menerangkan bahwa penambahan 1.105 kasus ini, 703 di antaranya adalah penambahan dari hasil pengujian usap (PCR) pada Ahad (6/9), sementara sisanya yakni 402 kasus adalah akumulasi data dari 4 dan 5 September 2020.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan sampai dengan 6 September 2020, sudah ada 782.833 sampel (sebelumnya 776.819 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.
Untuk pemeriksaan 6 September 2020, sebanyak 6.014 spesimen telah diperiksa dengan 4.871 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 703 kasus positif dan 4.168 negatif.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 65.192. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 52.078," ujar Dwi.
Dwi menjelaskan jumlah kasus aktif yang terpapar penyakit pneumonia akibat virus corona jenis baru (COVID-19) itu di Jakarta saat ini, sebanyak 11.047 orang (bertambah 383 dari sebelumnya 10.664 orang) yang masih dirawat/isolasi.
Sedangkan, dari jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta pada Senin ini sebanyak 47.796 kasus, ada 35.431 orang dinyatakan telah sembuh (bertambah 693 dibanding hari sebelumnya 34.738 orang), sedangkan 1.318 orang (bertambah 29 dibanding sebelumnya 1.289) meninggal dunia.
Sedang tingkat kesembuhan di Jakarta adalah 74,1 persen (sebelumnya 74,4 persen) dan tingkat kematian 2,8 persen (sama seperti sebelumnya).
Untuk "positivity rate" atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta setelah penambahan Senin ini, sebesar 14,1 persen (sebelumnya 14,0 persen), sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 6,9 persen (sebelumnya 6,8 persen). WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 Indonesia bertambah 2.880 jadi 196.989 kasus
Baca juga: Kasus baru COVID-19 di Jakarta sebanyak 1.245 pada Ahad
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020