Saat ini perpustakaan telah menjadi bagian terpenting dalam peningkatan perubahan kualitas hidup masyarakat, kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurniadi.ruang digital menjadi hal yang wajar dan efektif dalam mendapatkan segala sesuatu
"Perpustakaan bertransformasi menjadi perpustakaan yang dapat memberdayakan sumber daya manusia dengan memanfaatkan teknologi informasi, " ujar Deni dalam webinar "Darurat Literasi Masa Pandemi" di Jakarta, Selasa.
Dalam webinar yang diselenggarakan bertepatan dengan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-55 itu, Deni menjelaskan pandemi telah mengubah sudut pandang dan bahkan mengukuhkan bahwa konsep revolusi industri 4.0 itu telah menjadi bagian penting dalam kehidupan termasuk dalam mendukung aktivitas dan upaya desiminasi informasi pengetahuan bagi masyarakat.
"Saat ini, ruang digital menjadi hal yang wajar dan efektif dalam mendapatkan segala sesuatu. Termasuk salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan, " jelas dia.
Perpusnas, kata dia, melakukan terobosan dan inovasi untuk mendorong seluruh perpustakaan di Indonesia menjadi pelopor dan ambil bagian dalam gerakan literasi masyarakat untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
Baca juga: Akademisi: Perpustakaan digital dorong minat baca mahasiswa
Baca juga: Perpusnas: Perpustakaan akan jadi wahana pembelajaran masyarakat
Melalui perpustakaan akan terwujud masyarakat berpengetahuan. Maka budaya baca menjadi salah satu pilar utama dalam membangun kemampuan kognitif sehingga meningkat kreativitas, inovasi dan produktivitas masyarakat.
“Perpusnas berkomitmen untuk mengubah paradigma perpustakaan yang dulu berorientasi pada manajemen koleksi, yaitu bagaimana mengelola pengetahuan dengan indikator keberhasilan jumlah koleksi yang dimiliki, jumlah pengunjung perpustakaan, menjadi menjadi transfer pengetahuan," tambah dia lagi.
Deni memaparkan bahwa Perpusnas sudah menyiapkan dari jauh hari berbagai aplikasi perpustakaan digital. Diantaranya ipusnas, Indonesia OneSearch (IOS), www.onesearch.id, e-resources.perpusnas.go.id, dengan koleksi lebih dari 13 miliar artikel dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan peneliti, layanan e-Khastara atau Khasanah Pustaka Nusantara.
"Masyarakat begitu menyambut layanan digital Perpusnas ini, buktinya selama pandemi COVID-19 masyarakat tetap berkunjung dan memanfaatkan layanan Perpusnas, dengan mengakses portal www.perpusnas.go.id. "
Jika pada tahun 2018 pemustaka yang megakses Perpusnas secara daring sebanyak 5.980.466 orang, meningkat tahun 2019 menjadi 9.793.174 orang.
Pendiri Generasi Literat, Milastri Muzakkar, mengatakan pada saat pandemi COVID-19 dibutuhkan kemampuan untuk mengetahui apa itu COVID-19, bagaimana menyikapinya, dan merefleksikan apa hikmahnya, dan mampu berpikir kritis.
"Dalam situasi seperti ini, kita harus dapat menggunakan nalar kritis kita. Bukan hanya perasaan kita, " kata Milastri.
Selain itu, masyarakat perlu mencari tahu sendiri mengenai penyebaran COVID-19 tersebut.
Baca juga: Perpusnas : Perpustakaan miliki peran signifikan menuju kesejahteraan
Baca juga: Menghadirkan akses literasi bermakna bagi penyandang disabilitas
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020