Ain Diniasha menjelaskan produk makanan beku yang siap masak (ready to cook) dapat menjadi alternatif bagi pelanggan yang tidak ingin makan langsung di restoran (dine in)
"Karena waktu itu sempat tutup restoran, makanan yang biasanya 'dine in', kita pindah ke 'frozen' atau 'ready to cook', dipasarkannya waktu itu sedang 'lockdown' sehingga dari rumah saja pesannya. Begitu kami menambah omsetnya," kata Ain dalam diskusi virtual yang digelar BNPB di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Bandara YIA tumbuhkan industri perhotelan dan restoran
Ain menjelaskan produk makanan beku yang diproduksi dari restoran, kini dipasarkan melalui media sosial dan e-commerce untuk menambah omset penjualan.
Ia pun berharap Pemerintah dapat memberikan dukungan seperti pelatihan pada pengusaha yang beralih atau shifting demi mempertahankan bisnisnya di tengah pandemi, khususnya di bidang kuliner.
"Kita belum punya 'basic' ke frozen food, inginnya ada pelatihan misalnya pengemasan, karena frozen food itu kan berbeda, kalau penyimpanannya tidak ditangani dengan baik, jangka simpannya juga berbeda," kata Ain.
Baca juga: Larangan undang artis terkenal ke restoran-kafe demi hindari kerumunan
Ia juga mengapresiasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 2,4 juta yang diberikan pemerintah kepada 12 juta pelaku UMKM.
Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunardi Sadikin mengatakan besaran bantuan uang tunai akan diberikan secara bertahap. Tahap awal akan menyasar 1 juta UMKM terlebih dahulu hingga semua UMKM mendapatkannya.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020