Kepala Satuan Sabhara Polres Sumbawa, Inspektur Polisi Satu Mulyadi, kepada wartawan di Mataram, Selasa, mengatakan, penyalurannya dilaksanakan berdasarkan adanya permintaan masyarakat. "Jadi penyaluran air bersih hari ini merupakan tindak lanjut dari permintaan masyarakat," kata Mulyadi.
Dengan memanfaatkan kendaraan dinas (randis) kepolisian jenis tangki air bermuatan 5.000 liter, personel menyalurkannya langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. "Alhamdulillah kedatangan kami disambut baik oleh masyarakat, semoga bermanfaat," ujarnya.
Baca juga: KLHK harapkan mitigasi kekeringan masuk perencanaan pembangunan daerah
Untuk ke depannya, kata dia, Polres Sumbawa akan terus melakukan kegiatan sosial ini. Tidak hanya menunggu permintaan dari masyarakat, hasil pemetaan lokasi kekeringan juga menjadi target penyalurannya. "Jadi kegiatan ini akan terus kami laksanakan," ucap dia.
BMKG pada 20 Agustus lalu telah mengeluarkan peringatan dini tentang kekeringan meteorologis. Kepada masyarakat, BMKG mengimbau untuk mengantisipasi dampak yang diakibatkan, salah satunya kebakaran lahan.
Baca juga: Sekitar 1.000 hektare sawah di Karawang terancam kekeringan
Kabupaten Sumbawa menjadi daerah yang paling banyak terdampak kekeringan dan masuk dalam kategori daerah dengan hari tanpa hujan (HTH) lebih dari 60 hari.
BMKG merilis, wilayah Kabupaten Sumbawa yang berpotensi terkena dampak kekeringan berada di Rhee; Batulanteh; Buer; Lape; Moyo Utara; Moyo Hilir; Utan; Orong telu; Plampang; dan Terano.
Baca juga: BMKG waspadai kekeringan meteorologis di beberapa wilayah Indonesia
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020