Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat akan mengerahkan 416 desa di wilayah itu untuk memroduksi sebanyak 12 juta masker sebagai bentuk dukungan terhadap Program Gerakan 500 juta masker milik Kementerian Desa (Kemendes).Desa-desa di Kabupaten Bogor diberikan kepercayaan untuk mengelola pengadaan masker yang didanai menggunakan Dana Desa (DD) melalui Badan Usaha Milik Desa (BumDes)
"Masker yang dibuat ini harus dari kain. Produk asli UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) yang ada di masing-masing desa. Artinya, desa wajib melibatkan UMKM," kata Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (8/9).
Selain sebagai fungsi pendataan, kata dia, desa-desa di Kabupaten Bogor diberikan kepercayaan untuk mengelola pengadaan masker yang didanai menggunakan Dana Desa (DD) melalui Badan Usaha Milik Desa (BumDes).
Ia menjelaskan bahwa angka 12 juta masker ditentukan karena jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang kini telah menembus angka 6 juta jiwa. Maka, secara asumsi masing-masing warga akan mendapatkan jatah dua masker.
"Penduduk di Kabupaten Bogor kurang lebih 6 juta. Asumsinya, setiap orang mendapatkan dua masker. Artinya ada sekitar 12 juta masker yang kita buat. Makanya disebut Gerakan 12 juta Masker," kata politikus Partai Gerindra itu.
Meski begitu, ia mengaku belum mengetahui berapa persen besaran Dana Desa yang akan dialokasikan untuk biaya pengadaan masker tersebut.
"Belum tahu, karena itu nantinya tergantung dari jumlah penduduk yang ada di tiap desa tersebut," Iwan Setiawan.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor Ade Jaya Munadi menjelaskan, penggunaan Dana Desa untuk pengadaan masker ini merupakan anggaran di luar dari penggunaan Dana Desa yang sudah dialokasioan sesuai kebutuhan.
"Jadi masing-masing desa harus menghitung. Mana saja anggaran yang sudah dialokasikan. Untuk penanganan COVID-19, infrastruktur, BLT Dana Desa, kira kira tersisa berapa, itu yang dihitung," katanya.
Ia pun mengaku belum mengetahui berapa besaran dana yang akan dikeluarkan setiap desa dalam pengadaan masker tersebut. Bahkan, pihaknya juga belum menentukan masker jenis apa yang akan diproduksi.
"Sebetulnya yang penting kelayakan maskernya. Harganya bisa Rp5 ribu atau Rp4 ribu. Kan nanti desa itu harus memberdayakan UMKM atau tukang jahit. Itu nanti desa membelinya lewat BumDes. Jangan sampai ada 'mark up' (penggelembungan)," demikian Ade Jaya Munadi .
Baca juga: Kabupaten Bogor naikkan denda aturan bermasker jadi Rp100 ribu
Baca juga: Bogor terapkan denda Rp50 ribu bagi warga tak kenakan masker
Baca juga: Satpol PP jaring puluhan warga tak bermasker di Stadion Pakansari
Baca juga: Kabupaten Bogor gencar razia warga tak kenakan masker
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020