Nyalla, demikian ia biasa disapa, singgah di RSUD milik Pemkab Tulungagung sebelum melanjutkan kegiatan kunjungan kerja ke sejumlah pondok pesantren dan bertemu tokoh pemuda maupun tokoh masyarakat di Kota Marmer itu.
Turun di depan ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Iskak, Nyalla dibantu sejumlah timnya langsung turun bertemu dengan Direktur RSUD dr. Iskak, dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B.M.Kes guna menyerahterimakan bantuan tersebut.
"Ya kunjungan kami ke sini (Tulungagung) dalam rangka bertemu dengan kiai-kiai, dan sebelum itu mampir ke sini (RSUD dr. Iskak)," kata La Nyalla Mattaliti saat dikonformasi awak media.
Nyalla tidak banyak memberi pernyataan, karena agenda kegiatannya yang padat. Dia hanya menjelaskan bahwa bantuan yang dia salurkan ke RSUD dr. Iskak berupa APD (setelan baju hazmat), yang diperuntukkan bagi tenaga medis di RSUD dr. Iskak.
Menurut dia, bantuan baju hazmat itu bisa dimanfaatkan, terutama oleh petugas medis yang melakukan penanganan langsung pada pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung dr. Supriyanto, Sp.B, M.Kes tampak menyambut bantuan senator dari Dapil Jatim La Nyalla Mattaliti.
"Dengan adanya bantuan dari Pak La Nyala, tentu saja kami sangat bersyukur. Kami menjadi lebih bisa percaya diri dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini karena memiliki resouces (sumber daya) yang cukup," kata dr. Supriyanto.
Dalam kesempatan tersebut, kata Dokter Pri, La Nyala juga sempat menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Pemerintah Kabupaten Tulungagung bersama RSUD dr. Iskak dalam mengendalikan persebaran COVID-19.
Terlebih, katanya, daerah yang dikenal dengan sebutan Kota Marmer itu sudah tiga bulan berstatus zona kuning COVID-19, yang itu berarti tingkat risiko penularan sangat rendah.
"Dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Tulungagung, kita semua bisa melihat sudah relatif kembali normal dan penyelenggaraan perumahsakitan juga berangsur kembali normal. Inilah yang disebut normalitas baru," katanya.
Dokter Pri berharap semua pihak, termasuk insan pers dan masyarakat, untuk bersama-sama saling mengingatkan dan saling menjaga, taat pada protokol kesehatan. "Untuk apa tujuannya? Menjaga agar jangan sampai di dalam normalitas baru itu ada klaster baru," kata Dokter Pri.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020