Perusahaan vaksin China CanSino Biologics pada Rabu mengatakan bahwa pendapat para ahli mengenai calon vaksin COVID-19 buatannya tidak perlu diikuti "secara membabi buta" tanpa data uji klinis yang memadai.Pengembangan vaksin merupakan ilmu yang berbasis pada praktik, dan kita seharusnya tidak menuruti para ahli secara membabi buta
Para ilmuwan di luar perusahaan menyampaikan kekhawatiran bahwa keampuhan calon vaksin COVID-19 buatan CanSino, Ad5-nCoV, yang didasarkan pada virus flu biasa yang banyak menginfeksi orang, dapat dibatasi. Menurutnya, antibodi yang ada untuk melawan virus flu biasa mampu merusak Ad5-nCoV.
"Pengembangan vaksin merupakan ilmu yang berbasis pada praktik, dan kita seharusnya tidak menuruti para ahli secara membabi buta," kata kepala ilmuwan, Zhu Tao, saat konferensi investor.
Calon vaksin Ad5-nCoV, yang masih dalam uji coba tahap akhir, mengantongi persetujuan untuk penggunaan di kalangan militer China.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO koordinasi dengan China terkait syarat persetujuan vaksin COVID-19
Baca juga: Sinovac sebut 90% pegawai dan keluarga mendapat vaksin COVID-19
Baca juga: China setujui penggunaan calon vaksin COVID-19 untuk keperluan darurat
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020