• Beranda
  • Berita
  • Khofifah imbau bakal calon kepala daerah kampanye protokol kesehatan

Khofifah imbau bakal calon kepala daerah kampanye protokol kesehatan

9 September 2020 14:15 WIB
Khofifah imbau bakal calon kepala daerah kampanye protokol kesehatan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, di sela Apel Dansat di Makodam V/Brawijaya, di Surabaya, Rabu (9/9/2020). (ANTARA/Humas Pemprov Jatim/FA)

Seperti ajakan bermasker, cuci tangan, dan jaga jarak

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengimbau bakal calon kepala daerah melakukan kampanye dengan menyertakan atribut ajakan terhadap masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

“Seperti ajakan bermasker, cuci tangan, dan jaga jarak,” ujar Khofifah, usai menghadiri Apel Dansat TNI di Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya, di Surabaya, Rabu.

Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah timbulnya klaster pilkada, sehingga diminta pihak-pihak terkait untuk memperhatikan teknis kampanye hingga proses pemungutan suara secara mendetail.

Ia mencontohkan selama ini bersepeda bersama penyintas COVID-19 di tiga kota/kabupaten, atribut yang digunakan sambil berkeliling adalah masker dan kaos berisi ajakan "pakai masker".
Baca juga: Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Madiun capai 87 orang
 

Format serupa, kata dia, diharapkan bisa menginspirasi pasangan calon untuk kampanye sekaligus bersama melawan COVID-19

Khofifah menambahkan melalui penggunaan atribut-atribut kampanye bisa menjadi momentum untuk membangkitkan industri dan UMKM yang bergerak di atribut pilkada.

“Ini potensi sangat besar, mengingat pilkada akan dilaksanakan secara serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim dengan total mencapai 19.938.656 pemilih,” ujarnya pula.

Imbasnya, lanjut dia, menjadi salah satu ikhtiar bersama dalam menjaga perekonomian, namun tidak menurunkan kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan.

“Dengan demikian, kita bisa mendapatkan format pilkada yang bisa menyeimbangkan gas dan rem, yakni kesehatan tetap terjaga dan ekonomi, khususnya industri atribut, bisa berjalan,” kata mantan Menteri Sosial tersebut.
Baca juga: Pemkab Magetan kembali catat satu kematian akibat COVID-19
Baca juga: Magetan catat 13 pasien baru COVID-19 sehingga total jadi 262 orang

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020