Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, mengatakan, Republik Indonesia dan insan pers Indonesia sangat berduka atas wafatnya tokoh media nasional, Jakob Oetama.... Gagasan selalu punya kaki dalam sejarah. Kaum terpelajar memiliki kewajiban memenuhi panggilan sejarah untuk mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan bangsanya, berjuang untuk demokrasi dan dengan cara-cara demokratis...
Dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, ia mengatakan Jakob Oetama semasa hidupnya merupakan mercusuar pers Indonesia.
"Republik Indonesia dan pers Indonesia berduka, sangat berduka. Kehilangan Pak Jakob Oetama, Mercusuar Pers Indonesia," kata dia, di Jakarta, Rabu.
Ia memandang Jakob Oetama sangat mencintai dunia pers, bergaul akrab dengan semua kalangan, setia tanpa batas terhadap prinsip-prinsip jurnalistik, demokrasi, kebhinnekaan, kemanusiaan dan kerakyatan.
Baca juga: Jakob Oetama, maestro jurnalistik Indonesia itu pergi
"Pak JO, biasanya kami memanggil beliau, sosok yang selalu terbuka terhadap perubahan, selalu berbinar-binar bila berdiskusi tentang kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, demokrasi," ujar dia.
Ia mengatakan Jakob tokoh yang lengkap sebagai wartawan, intelektual, akademisi, dan pengusaha, serta sosok yang tak pernah berhenti untuk menyempurnakan diri sebagai manusia Indonesia, untuk menjadi Indonesia.
Baca juga: Asro Kamal: Jacob Oetama tak bedakan wartawan senior-junior
"Selamat jalan Pak JO. Pengagum setia Ibu/Bapak Bangsa Indonesia, yang selalu beliau kutipkan pemikiran dan teladan hidup mereka, bila berdiskusi dalam suasana hangat dan egaliter," ujarnya.
Ia menekankan, dirinya selalu mengingat apa yang pernah disampaikan Jakob Oetama, yakni: Gagasan selalu punya kaki dalam sejarah. Kaum terpelajar memiliki kewajiban memenuhi panggilan sejarah untuk mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan bangsanya, berjuang untuk demokrasi dan dengan cara-cara demokratis.
Baca juga: Jakob Oetama wafat Polri: Indonesia kehilangan tokoh pers terbaik
"Selamat jalan Pak JO, kembali ke haribaanNYA. Seperti kata Chairil Anwar: Bukan kematian benar menusuk kalbu/Tetapi keridlaanmu menerima segala tiba/Tak kutahu, setinggi itu atas debu dan duka, Maha Tuan bertahta. Kami akan selalu mengenangmu, Pak JO." ujar dia.
Baca juga: Jakob Oetama: Media Cetak Punya Masa Depan
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020