• Beranda
  • Berita
  • Dosen IPB University ciptakan baju antipeluru dari limbah sawit

Dosen IPB University ciptakan baju antipeluru dari limbah sawit

10 September 2020 09:59 WIB
Dosen IPB University ciptakan baju antipeluru dari limbah sawit
Baju antipeluru berbahan limbah sawit, Bogor, Kamis (10/9/2020) (ANTARA/HO-Humas IPB University)

ini memiliki potensi tinggi dalam menyerap energi tumbukan

Peneliti sekaligus dosen IPB University dari Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Dr Siti Nikmatin, menciptakan baju antipeluru berbahan serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS).

“Dari hasil treatment yang dilakukan, biomasa TKKS menjadi serat dengan kandungan lignoselulosa. Ternyata TKKS ini memiliki potensi tinggi dalam menyerap energi tumbukan," kata Siti, melalui keterangan pers yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan jika biomasa TKKS tersebut disusun dalam bentuk anyaman dengan orientasi sudut tegak lurus pada sistem komposit laminated atau sandwich, melalui penambahan coating material antipanas, serat TKKS woven dapat menahan api dalam waktu 30 detik. Hal itu yang digunakan dalam perancangan baju antipeluru tersebut.

Untuk membuktikan ketahanan baju tersebut, Siti melakukan uji tembak menggunakan pistol glock dengan peluru MU1-TJ pada jarak efektif 25-50 meter. Baju anti peluru itu terbukti mampu menahan peluru tersebut.

Baca juga: IPB kembangkan cara tanam berbasis teknologi mini plant factory

Baca juga: IPB dan Universitas Zurich kerja sama penelitian orangutan


Namun demikian, baju antipeluru tersebut, katanya, belum mampu menahan tembakan pistol laras panjang, sehingga masih memerlukan riset lebih lanjut.

Siti mengatakan potensi baru bahan baju anti peluru tersebut dapat menjadi alternatif pilihan untuk kebutuhan dalam negeri karena bahan baku rompi antipeluru masih 100 persen impor.

“Karena pentingnya pengembangan riset ini, saya berharap riset dapat dilanjutkan menjadi penelitian terapan atau lanjutan. Dua sampai tiga langkah lagi menuju komersialisasi,” kata dia.

Sebelumnya Siti juga berhasil membuat helm Green Composite (GC) yang menggunakan filler serat TKKS pada ukuran mikropartikel. Setelah diteliti lebih lanjut, serat TKKS ternyata juga mampu menyerap energi pada laju yang sangat tinggi pada saat tumbukan. Kemudian ide tersebut berkembang untuk membuat diversifikasi produk berbahan serat TKKS woven pada aplikasi bahan anti peluru.

Baca juga: IPB University ciptakan Egea spray antibau dari kelapa sawit

Baca juga: IPB peringkat pertama dunia untuk artikel ilmiah penelitian sawit

Pewarta: Katriana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020