Gubernur melonggarkan salah satu pembatasan ketat terakhir di kota terpadat di dunia itu dalam menangani COVID-19.
New York City menjadi satu-satunya wilayah di negara bagian itu yang melarang pelanggan makan di restoran dalam ruangan selama tahap tiga rencana pembukaan kembali.
Larangan diberlakukan ketika para pejabat kesehatan khawatir bahwa para pelanggan yang berada di dalam ruangan tanpa masker bisa menyebarkan virus corona.
Baca juga: California, New York, Texas tak akan kurangi pengujian COVID-19
Baca juga: Satu orang meninggal setiap satu menit karena COVID-19 di AS
Cuomo mengatakan keputusan, untuk memberikan izin makan di restoran dalam ruangan dalam kapasitas 25 persen, itu diambil setelah pihaknya melihat ada perbaikan menyangkut kepatuhan dan penegakan aturan.
Ia mengatakan tingkat positif virus corona di kota itu, yaitu proporsi tes harian --dengan hasil positif yang tetap stabil di bawah satu persen-- adalah faktor penting lainnya yang menjadi alasan pengambilan keputusan.
Otoritas kota itu pada Maret mengeluarkan larangan makan dalam ruangan karena pandemi memburuk. Banyak restoran kemudian menjual makanan untuk dibawa pulang dan melalui pengiriman agar roda bisnis tetap berputar.
Pada Juni, makan di luar ruangan diizinkan. Restoran-restoran menjadi kreatif dengan meletakkan meja di trotoar, atap bangunan, dan bahkan perahu. Pengelola menambah hiasan pada restorannya itu dengan lampu, payung, dan pernak-pernik pesta.
Rencana untuk membuka kembali tempat makan di dalam ruangan pada Juli ditunda karena kekhawatiran COVID-19.
Negara bagian akan memperluas gugus tugasnya untuk memastikan penegakan kepatuhan di restoran. Dan, New York City akan menyediakan 400 inspektur tambahan untuk mendukung upaya itu, kata Cuomo.
Petugas restoran diwajibkan memeriksa suhu para pelanggan di pintu masuk dan meminta informasi kontak mereka untuk kebutuhan pelacakan kontak jika terjadi wabah.
Cuomo mengatakan pemerintah negara bagian juga akan membuat sistem yang mendorong para pelanggan untuk melaporkan restoran yang tidak mematuhi aturan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Trump akui tahu bahaya maut corona tapi tetap meremehkan
Baca juga: AS bersiap bagikan vaksin COVID-19 akhir Oktober
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020