Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali dokter Ratri S. Survivalina perkembangan data warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali, hingga pukul 17.00 WIB, secara akumulasi sebanyak 645 orang, sedangkan hari sebelumnya 640 orang, sehingga ada tambahan lima orang.
"Tambahan lima orang itu, masih ada kaitannya dengan kontak erat warga sebelumnya yang teridentifikasi positif, dan klaster tenaga kesehatan (Nakes) dari luar Boyolali," kata Ratri S Survivalina.
Baca juga: Positif COVID-19 Riau bertambah 192 orang, 25 kasus terjadi pada anak
Ratri mengatakan dari 645 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali dengan rincian sebanyak 107 kasus masih dirawat di rumah sakit, 203 kasus menjalani isolasi mandiri, 312 kasus sudah dinyatakan sembuh, dan 23 kasus meninggal dunia.
Selain itu, warga yang terkonfirmasi positif COVID-19, sebagai penyumbang tertinggi dari klaster pengawas pemilu yakni sebanyak 96 orang.
"Kabupaten Boyolali yang terdiri dari 22 wilayah kecamatan, seluruhnya kini sudah masuk zona merah atau memiliki risiko tinggi penularan COVID-19," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan pada setiap aktivitas kegiatan. Terapkan 3M plus yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun plus laksanakan perilaku gerakan masyarakat hidup sehat (Germas)
Selain itu, pihaknya juga mengimbau bagi warga yang masih menjalani isolasi mandiri di Boyolali supaya tetap sabar menjalani proses isolasi.
"Warga selama isolasi dapat diisi dengan kegiatan yang positif supaya tidak terbuang waktunya dan jangan lupa untuk bahagia supaya imunnya berkembang," kata Ratri. ***3***
Baca juga: Satgas sebutkan dua pegawai apotek di Bandarlampung positif COVID-19
Baca juga: 95 persen pasien positif COVID-19 di Aceh tanpa gejala
Baca juga: Bacawali Surabaya Machfud Arifin akui positif COVID-19
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020