"Kami sedang menyelesaikan dalam waktu dekat ini, sejumlah 'game', permainan, yang nantinya bisa di-'download' dan digunakan masyarakat," kata anggota KPU Viryan Aziz, saat diskusi virtual bertema "Pilkada Serentak dan Kualitas Demokrasi di Era COVID-19", Sabtu.
Permainan tersebut, kata Viryan, berupa edukasi Pilkada Serentak 2020 yang bisa menjadi panduan atau pembelajaran bagi masyarakat.
Menurut dia, langkah menciptakan permainan itu sebenarnya tidak lepas dari memaksimalkan media daring, terutama melalui telepon pintar (smartphone) untuk mengedukasi masyarakat.
Baca juga: KPU: 63 calon peserta pilkada positif COVID-19
Baca juga: KPU akui hemat Rp600 miliar gegara Kemenkes turunkan tarif tes COVID
Baca juga: KPU: Positif COVID-19 tak gugurkan bakal calon peserta Pilkada
Ia menyebutkan dari data yang diperoleh bahwa setiap orang dengan rentang usia 16-64 tahun menggunakan waktunya selama 1 jam, 23 menit dalam sehari untuk bermain "game".
"Makanya, kami berusaha masuk dari sisi itu," katanya.
Selain itu, kata Viryan, data juga menyebutkan bahwa 60 persen masyarakat dengan rentang usia 16-64 tahun sudah menggunakan internet dengan waktu selama 7 jam, 59 menit dalam sehari.
Berarti, ia menyebutkan bahwa sepertiga hidup manusia digunakan untuk berinteraksi dengan internet, dan sebagian besarnya menggunakan "smartphone".
"Memang di daerah pedesaan minim, kami menyadari. Namun, kita identifikasi aliran informasinya. Mereka tetap punya ponsel, punya medsos (media sosial), WA, dan sejenisnya," katanya.
Jika diartikan mengakses internet dengan membuka website secara langsung memang tidak tinggi, lanjut dia, tetapi mereka mengaksesnya melalui medsos, seperti WA.
"Makanya, kami mendorong bagaimana bakal pasangan calon bisa mengoptimalkan media daring dan memahaminya secara utuh. Dapat pula melakukan kreasi sosial politik digital," pungkas Viryan.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020