UNHCR mengonfirmasi tiga kasus corona di kamp pengungsi Suriah terbesar di negara tersebut, Zaatari, dekat perbatasan dengan Suriah. Pihaknya juga memastikan dua kasus muncul di kamp yang lebih kecil, Azraq.
Infeksi di dua kamp, yang menampung sekitar 120.000 pengungsi, merupakan kasus terkonfirmasi pertama sejak pandemi di Yordania dilaporkan muncul pertama kali pada Maret.
"Perkembangan pekan ini jelas menjadi situasi yang mengkhawatirkan bagi semua, terlebih bagi pengungsi yang tinggal di kamp. Ruang penuh sesak dan kondisi hidup yang sempit mempersulit penjagaan jarak fisik," kata perwakilan UNHCR di Yordania, Dominik Bartsch.
Pengungsi yang terbukti positif COVID-19 dikirim ke area isolasi yang dibangun oleh pemerintah Yordania di dekat Laut Mati. Sementara itu, keluarga pasien yang melakukan kontak dengan pengidap corona dikarantina di dalam kamp, menurut badan PBB tersebut.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Yordania melakukan ribuan tes COVID-19, membatasi akses keluar masuk kamp dan melatih staf medis, kata Bartsch.
Infeksi di kamp pengungsi muncul ketika kasus COVID-19 di negara tersebut melonjak tajam sejak awal September.
Yordania merupakan negara utama yang menampung pengungsi Suriah, yang menyelamatkan diri dari perang sipil selama hampir satu dekade di tanah air mereka. PBB mencatat sekitar 655.000 pengungsi Suriah di kerajaan tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: 200 anggota staf PBB di Suriah terinfeksi corona
Baca juga: Idlib hanya punya satu alat periksa COVID-19
Baca juga: Raja Yordania umumkan keadaan darurat untuk perangi corona
Pengungsi Suriah Gelar Unjuk Rasa
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020