"Madzhab kesehatan dan ekonomi harus diduetkan, jangan diduelkan," kata Marwan kepada wartawan di Jakarta, Minggu.
Mantan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu mengajak semua pihak untuk menghindari pertentangan kontraproduktif soal faktor ekonomi dan kesehatan.
Koordinator The Independent Community for Peace and Hummanity ini mengajak semua pihak untuk bijak mendudukkan perkara kesehatan dan ekonomi sehingga COVID-19 dapat tertanggulangi dengan baik.
Pada masa wabah saat ini, kata dia, tidak perlu saling menyalahkan, apalagi merundung satu sama lain tanpa didasari keakuratan data.
"Saatnya menghidupkan 'ruang solusi bersama', antara lain dengan menumbuhkan solidaritas ide dan gagasan bersama rakyat atau melalui lembaga perwakilan rakyat dalam mengambil kebijakan bersama, bukan malah mempolitisasi antara satu sama lain, apalagi masing-masing pihak saling membenarkan egoisme sempitnya dan membungkam ruang publik," kata dia.
Marwan mengatakan harus ada ruang solusi ide bersama untuk kepentingan nasional dalam memerangi COVID-19. "Bangsa yang kokoh dan solid akan tetap eksis dan menang melewati pandemi global ini," katanya.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020