Thiem kalah dalam tiga final Grand Slam sebelumnya - dua dari Rafa Nadal di French Open dan sekali dari Novak Djokovic di Australia Open - dan tampak seolah-olah menyia-nyiakan peluang lagi ketika Alexander Zverev memenangi dua set awal.
Namun, petenis Austria itu melakukan comeback yang menakjubkan untuk menang 2-6 4-6 6-4 6-3 7-6 (6) dalam pertarungan yang menegangkan dan sekarang ia akan menuju ke French Open dengan kepercayaan diri yang telah diperbarui.
"Saya berharap ini akan lebih mudah bagi saya sekarang di turnamen terbesar," kata Thiem, yang menjadi pemain pertama di luar Nadal, Djokovic dan Roger Federer yang merebut gelar Grand Slam sejak kemenangan Stan Wawrinka di US Open 2016.
Baca juga: Daftar juara tunggal putra US Open sejak 1968
Baca juga: Cedera betis paksa Serena Wiliiams mundur dari Italia Open
"Saya memiliki pemikiran di belakang kepala saya bahwa saya memiliki karir yang hebat sejauh ini, jauh lebih baik daripada yang pernah saya impikan, tetapi sampai hari ini masih ada target besar yang hilang. Dengan pencapaian ini, saya berharap saya akan sedikit lebih santai dan bermain lebih bebas di event-event terbesar," kata petenis berusia 27 tahun itu.
Thiem mengatakan kemenangannya di New York adalah puncak dari kerja keras dan pengorbanan selama bertahun-tahun.
Baca juga: Thiem dobrak tiga besar penguasa Grand Slam untuk juarai US Open
Baca juga: Thiem dan Zverev saling puji setelah lalui laga final US Open
"Benar-benar mencapai tujuan hidup, impian, yang saya miliki selama bertahun-tahun. Saat itu sangat jauh. Kemudian saya semakin dekat ke puncak dan menyadari bahwa mungkin suatu hari saya benar-benar dapat memenangkan salah satu dari empat gelar terbesar ," kata Thiem.
"Pada dasarnya saya mendedikasikan seluruh hidup saya sampai saat ini untuk memenangkannya. Sekarang saya melakukannya. Itu untuk diri saya sendiri, tim dan keluarga saya, pencapaian yang luar biasa. Hari ini adalah hari di mana saya memberikan kembali sejumlah besar apa yang mereka lakukan untuk saya."
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020