"Kami turut prihatin dan mengecam keras insiden tersebut, karena ini merupakan tindakan kriminal yang dapat mengganggu kegiatan dakwah Islam, dan nama baik daerah," kata Ketua MUI Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid, dalam keterangannya di Bandarlampung, Senin.
Baca juga: Syekh Ali Jaber minta umat Islam tidak terprovokasi
MUI Lampung, lanjutnya, dalam pernyataan sikapnya meminta aparat Kepolisian Daerah Lampung agar secepatnya mengungkap dan mengumumkan motif dibalik insiden ini.
KH Khairuddin juga meminta polisi bekerja secara profesional dan melibatkan pihak-pihak berkompeten yang dibutuhkan, sehingga perkara ini menjadi jelas dan terang.
Dia juga meminta aparat Polda Lampung agar tidak tergesa-gesa menyimpulkan pelakunya adalah orang kurang waras/terganggu jiwanya, karena akan menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat Lampung.
"Kepada pelaku penusukan agar dikenakan hukuman sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Ulama Aceh berharap pembacokan terhadap Syekh Ali Jaber diusut tuntas
Ia meminta umat Islam harus tenang dan rasional dalam menyikapi insiden ini dan menyerahkan kepada pihak yang berwenang untuk melakukan proses hukum, dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan main hakim sendiri.
"Kami meminta masyarakat Lampung terus bersatu dan tidak terpengaruh terhadap provokasi-provokasi yang mungkin timbul dari insiden ini," katanya.
Khairuddin Tahmid mengatakan kepada masyarakat yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di masa pandemi COVID-19 yang melibatkan orang banyak agar mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, dan berkoordinasi atau melibatkan pihak keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) setempat.
"Mari kita berdoa semoga para pelaku dakwah senantiasa dilindungi oleh Allah SWT dan khususnya Syeikh Ali Bin Jabir segera diberikan kesembuhan serta insiden seperti ini tidak terjadi kembali, khususnya di Provinsi Lampung," tambahnya.
Baca juga: MPR: RI butuh UU Perlindungan Tokoh Agama
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020