"Karena saat pandemi COVID-19 ini, rasa gotong-royong, rasa memiliki, rasa empati kita terhadap rakyat, memperjuangkan kepentingan mereka itu yang lebih penting. Itulah modal untuk mencapai kemenangan," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Tabanan, Selasa.
Ia mengemukakan hal itu saat menjadi salah satu pembicara dalam Sekolah Daring Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan Gelombang III Sesi II untuk Pilkada Serentak Tahun 2020 bersama dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani secara virtual.
Baca juga: Mewujudkan kemerdekaan finansial dengan falsafah Trisakti Bung Karno
Dengan materi "Meningkatkan Ketahanan Pangan bernafaskan Trisakti Bung Karno dalam Menghadapi COVID-19" dalam sekolah calon kepala daerah itu, Bupati Eka mengatakan rasa gotong-royong, rasa memiliki, rasa empati terhadap sesama saat ini sudah mulai terkikis, karena ego sektoral lebih tinggi dan juga lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.
"Kita lupa bahwa dengan bergotong royong kita mampu memenangkan segalanya. Saya rasa ketahanan pangan adalah hal yang paling urgen saat ini. Tentunya, hal-hal lain mungkin sudah kita pahami bahwa kita adalah Negara yang kaya dengan alam. Oleh Karena itu, tentunya pertanian kita diharapkan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.
Menurut dia, petani merupakan mitra pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat, sehingga petani harus diberi dukungan penuh melalui program-program yang berpihak kepada para petani.
Seperti halnya di Tabanan, ada berbagai program untuk mendukung pertanian masyarakat, di antaranya, gerbang pangan serasi, program partisipatif, dan lainnya.
Baca juga: 75 tahun Indonesia merdeka, Ketua DPR ingatkan pesan Bung Karno
"Program kami di Tabanan, yaitu Gerbang Pangan Serasi yang terintegrasi dengan farmer tourism. Menurut saya, bahwa pertanian itu sangat penting bagi kehidupan masyarakat, sehingga program-program kami dari hulu ke hilir kami kawal. Mulai dari produksi, pelatihan untuk membuat produk yang bagus, dan lain-lain," ucap Bupati Eka.
Sampai saat ini, produk yang dihasilkan dari petani lokal di Tabanan hampir mencapai 400 produk, yang dikawal oleh 133 Bumdes yang ada di seluruh Desa di Tabanan, dan BUMD, termasuk dalam situasi pandemi ini ada produk imun yang berasal dari rempah-rempah lokal.
Setelah pemaparan materi dari masing-masing pembicara, selanjutnya diadakan sesi tanya jawab antara pembicara dan para peserta sekolah daring, di antaranya upaya Bupati dalam membangun pertanian di Tabanan, baik inti masalah, lalu langkah pasti yang terukur untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Kabupaten Tabanan.
Baca juga: Djarot: Ajaran Bung Karno relevan hadapi krisis wabah COVID-19
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Pande Yudha
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020