Upacara Tradisi Saparan Sebar 10.000 Kue Apem

5 Februari 2010 18:44 WIB
Upacara Tradisi Saparan Sebar 10.000 Kue Apem
Warga lereng Gunung Merbabu melakukan kirab keliling kampung dalam prosesi adat Merti Desa Saparan di Grintingan, Lencoh, Selo, Boyolali, Jateng, Selasa (2/2). (ANTARA/Andika Betha )
Boyolali (ANTARA News) - Ribuan orang berkumpul untuk mengikuti upacara Saparan, yang antara lain diwarnai dengan menyebar 10.000 kue apem dan kirab budaya, di objek wisata Umbul Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jateng, Jumat.

Masyrakat dari berbagai daerah di Boyolali tersebut mulai berdatangan dan memadati lokasi Wisata Pengging pada siang hari.

Prosesi upacara itu diawali dengan kirab budaya yang diikuti ratusan orang dari berbagai kelompok kesenian setempat dan prajurit Keraton Surakarta bersenjata lengkap.

Mereka mengarak dua gunungan kue apem setinggi sekitar 1,5 meter yang berangkat dari Balaidesa Ngaru-aru hingga ke Masjib Cipto Mulyo Pengging.

Camat Banyudono Karseno menjelaskan, upacara tradisi sebar apem kukus yang berlangsung di objek wisata Umbul Pengging tersebut merupakan upaya melestarikan tradisi.

"Sekitar 10.000 kue apem dari masyarakat setempat disebar di tiga panggung. Hal itu dilakukan untuk memecah kumpulan orang agar tidak berjubel di satu tempat saja karena jumlah pengunjung meningkat dibanding tahun sebelumnya," katanya.

Sekretaris Daerah Boyolali Daryono yang mewakili Bupati mengatakan, tradisi sebar apem juga upaya pengembangan sektor pariwisata.

Kegiatan itu, kata dia, untuk mengenalkan budaya dan objek wisata setempat kepada masyarakat.

"Tradisi sebar apem diyakini masyarakat setempat sebagai upacara ritual memohon kepada Tuhan, agar diberikan keselamatan, hidup makmur, dan sejahtera," katanya.
(K-BDM/R009)

Pewarta: mansy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010