"Tujuan operasi Tinombala adalah menangkap para DPO, syukur-syukur bisa menyerahkan diri untuk melakukan proses hukum, kalau mengangkat senjata melawan aparat, negara tidak boleh kalah, kita lakukan tindakan tegas," kata Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, kepada wartawan usia acara ramah tamah di Palu, Selasa.
Baca juga: Kapolda Sulteng: TNI kembali dilibatkan dalam Operasi Tinombala Poso
Orang nomor satu di Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah ini menjelaskan, saat ini para terduga daftar pencarian orang (DPO) kelompok sipil bersenjata masih tersisa sekitar 13 orang, yang diduga keberadaannya masih di sekitar wilayah Kabupaten Poso.
"DPO ada 13 yang belum kami amankan, namun sudah ada beberapa yang sudah kami tangkap dan amankan," jelasnya.
Pengganti Irjen Syafril Nursal ini mengatakan, hingga saat ini anggota TNI-Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala terus memburu para terduga di wilayah Poso, khususnya wilayah Gunung Biro.
Ia menjelaskan personel Satgas Operasi Tinombala yang dikerahkan untuk memburu para terduga DPO di wilayah Kabupaten Poso ini sebanyak kurang lebih 779 orang.
"Gabungan dari TNI-Polri dibantu teman-teman dari Densus, dari Bais, dari BIN dan sebagainya yang terlibat," jelasnya.
Baca juga: Kapolda Sulteng: Operasi Tinombala Poso jalan terus
Kapolda berharap, sebelum berakhirinya Operasi Tinombala, para terduga bisa ditangkap atau menyerahkan diri demi terciptanya situasi Kamtibmas di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
"Untuk proses operasinya sampai kapan, saya belum bisa pastikan karena kita dalam dua minggu ini masih dalam evaluasi, apakah sampai akhir tahun atau bagaimana, apalagi ini menjelang Pilkada harus kita antisipasi dari kelompok-kelompok tersebut," katanya.
Baca juga: Kapolri perpanjang masa tugas Operasi Tinombala
Baca juga: GKST desak TNI-Polri tuntaskan operasi pemulihan keamanan di Poso
Pewarta: Rangga Musabar/Sulapto Sali
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020