Jakarta (Antara) – Berdasarkan data terbaru dari Programme for International Student Assessment (PISA), Indonesia berada di peringkat 63 dunia bidang Matematika, 62 dunia bidang Sains, dan 64 dunia bidang Membaca.
Data ini menunjukan, diperlukan lebih banyak peningkatan agar perkembangan pendidikan di Indonesia menjadi semakin baik.
“Ketika bicara masalah peningkatan taraf pendidikan, yang menjadi fokus utama biasanya adalah kurikulum dan sekolah. Padahal ujung tombak pendidikan bukan kedua hal tersebut, melainkan guru,” kata Gusman Yahya Head of SDO Putera Sampoerna Foundation di Jakarta, Minggu (13/9/2020).
Jelasnya, guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, perlu perhatian lebih dari banyak pihak untuk pengembangan kualitas guru.
Oleh karenanya, lanjut Gusman, Yayasan Putera Sampoerna (YPS) menyadari pentingnya pembekalan bagi guru. “Pembekalan akan meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar dan efeknya tentu pada meningkatnya kualitas peserta didik,” jelasnya lagi.
Menurutnya, sebagai ujung tombak di garis terdepan dalam dunia pendidikan, diperlukan guru-guru dengan kualitas mumpuni. “Guru yang berkualitas tentu akan mampu mencetak generasi yang berkualitas pula,” papar Gusman.
“Selain pendidikan yang didapat dari kampus, guru juga memerlukan ilmu tambahan. Karena, tidak semua yang dipelajari semasa kuliah sama dengan kejadian di lapangan saat mengajar,” terangnya.
Katanya, salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru adalah melalui pembekalan atau pelatihan. Melalui pelatihan, guru dapat belajar banyak hal untuk meningkatkan kompetensinya.
Masalah yang banyak dialami guru adalah kesulitan membuat model pembelajaran yang menarik bagi siswa. “Metode pembelajaran yang itu-itu saja akan membuat siswa cepat bosan,” bebernya.
Jika sudah bosan, lanjutnya, minat belajar siswa akan menurun, akibatnya siswa menjadi kesulitan memahami materi yang disampaikan.
Melalui pembekalan, guru dapat belajar berbagai hal. Mulai dari bagaimana membuat metode pembelajaran yang menarik, cara mencairkan suasana di kelas, manajemen kelas dan sekolah, serta ilmu-ilmu lainnya.
Guru juga perlu memahami penggunaan teknologi modern di era digital ini sebagai sarana pembelajaran. Penggunaan teknologi umumnya cukup ampuh menarik minat siswa untuk belajar.
Penguasaan teknologi sebagai sarana pembelajaran, bisa didapatkan oleh guru melalui pembekalan. Tanpa pembekalan, guru bisa jadi kesulitan untuk mengembangkan kemampuan mengajarnya.
Dalam rangka mendukung perkembangan pendidikan di Indonesia, Putera Sampoerna Foundation (PSF) terus berkomitmen menyediakan akses kepada sekolah dan guru untuk peningkatan kualitas pendidikan.
Sejak tahun 2001 hingga sekarang, PSF telah memberikan pembekalan kepada lebih dari 92.000 guru di seluruh Indonesia. Lebih dari 855 sekolah dan 40 madrasah dari seluruh Indonesia yang telah merasakan manfaatnya.
Selain pembekalan, kata Gusman, PSF juga menyediakan program Teacher Learning Center (TLC). “TLC menyediakan akses kepada guru untuk terus belajar hal baru dan menjalin jaringan dengan guru profesional lainnya dari seluruh Indonesia,” ucapnya.
Pembekalan yang diberikan oleh Yayasan Putera Sampoerna ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar. PSF percaya bahwa untuk percepatan pengembangan pendidikan di Indonesia, diperlukan guru-guru yang berkompeten. Kompetensi guru akan mampu mempengaruhi prestasi dan kemampuan siswa.
“Melalui program-program yang disediakan untuk meningkatkan kompetensi guru di atas, diharapkan kualitas pendidikan bisa semakin meningkat. Bagaimanapun, kualitas peserta didik akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan gurunya,” pungkas Gusman.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020