Saya kira perlu ada simulasi protokol kesehatan yang sekaligus menjadi bagian dari edukasi dan terus mengingatkan pedagang dan komunitas untuk menerapkan protokol kesehatan dengan baik
Temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di kawasan pedagang kaki lima Malioboro Yogyakarta terus berkembang setelah ada tambahan satu pedagang yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona jenis baru itu.
“Totalnya ada 11 temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Malioboro dengan satu pedagang yang meninggal dunia,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu.
Meskipun demikian, lanjut dia, Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta belum dapat memastikan apakah 11 kasus terkonfirmasi positif yang ditemukan di pedagang kaki lima (PKL) Malioboro tersebut berasal dari sumber penularan yang sama.
“Saat ini, kami masih lakukan penelusuran dari mana pedagang ini terpapar virus. Apakah dari kasus pertama yang muncul di Malioboro atau dari kasus lain. Kami masih 'tracing' dan telusuri kasusnya,” katanya.
Dari kasus terkonfirmasi positif kemudian dilakukan penelusuran terkait dengan kontak erat setiap pasien.
“Saat ini pun, proses 'tracing' terus dilakukan. Jumlahnya cukup banyak karena 'tracing' kemudian diperluas. Tidak hanya dengan kontak erat tetapi juga pedagang lain secara acak,” katanya.
Perluasan penelusuran dengan metode acak tersebut dilakukan untuk memperbanyak sampel uji usap sebagai upaya pencegahan perluasan penularan virus corona di kawasan tersebut.
Baca juga: Kawasan Malioboro kembali disemprot disinfektan
Sembari melakukan proses penelusuran, PKL di Malioboro dan seluruh komunitas di kawasan utama wisata tersebut diminta untuk tetap disiplin menjalankan seluruh protokol kesehatan.
“Pedagang dan komunitas juga masih menjalankan Gerakan Selasa Wage, yaitu bersih-bersih area Malioboro,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Susanto Dwi Antoro mendesak PKL di Malioboro melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan sebagai antisipasi meluasnya penularan virus corona.
“Saya kira perlu ada simulasi protokol kesehatan yang sekaligus menjadi bagian dari edukasi dan terus mengingatkan pedagang dan komunitas untuk menerapkan protokol kesehatan dengan baik,” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif mengatakan tetap memantau penerapan protokol kesehatan di tempat khusus parkir (TKP) yang mendukung kawasan wisata.
“Penerapan protokol kesehatan tetap dipantau, terutama saat akhir pekan karena biasanya ada peningkatan kunjungan wisatawan,” katanya.
Hingga Selasa (15/9), jumlah kasus aktif positif COVID-19 di Yogyakarta tercatat 74 kasus, 164 pasien sembuh, 14 meninggal dunia.
Baca juga: Sultan HB X akan menutup Malioboro jika protokol kesehatan diabaikan
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020