"Semangat pendirian Al Washliyah yang digagas para pendirinya; yaitu Tuanku H Ismail Banda, HM Arsyad Tahlib dan H Abdurrahman Syihab sama dan sebangun dengan semangat pendiri Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah," kata La Nyalla melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
La Nyalla mengatakan baik Al Washliyah, Nahdlatul Ulama, maupun Muhammadiyah memiliki semangat untuk melepaskan bangsa Indonesia dari penjajahan menuju kemerdekaan yang hakiki.
Karena itu, La Nyalla menyatakan siap memperjuangkan aspirasi organisasi Islam tersebut. Apalagi, DPD berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan daerah dan para pemangku kepentingan di daerah.
Baca juga: Minuman sehat dari limbah kulit nanas inovasi mahasiswa UMN dipamerkan
Baca juga: Kepala sekolah di Medan diduga lakukan pelecehan seksual
"Al Washliyah kita lihat sangat perhatian dalam dunia pendidikan dan dakwah Islam. Anggota DPD dari Sumatera Utara, yaitu Dedi Iskandar Batubara juga merupakan pengurus Al Wasliyah. Insya Allah segera ada jalan," tuturnya.
La Nyalla menyatakan kesanggupan memperjuangkan para pendiri Al Washliyah menjadi pahlawan nasional ketika melakukan kunjungan kerja di Kampus Syech Muhammad Yunus Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan menanggapi permintaan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Al Washliyah KH Masyhuril Khamis.
Al Jam'iyatul Washliyah didirikan pada 30 November 1930 di Medan untuk tujuan dakwah, pendidikan dan sosial. La Nyalla mengatakan sejumlah literatur menyebutkan para pendiri Al Washliyah dan para pendiri Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah merupakan sahabat satu sama lain.
"Mereka menuntut ilmu dengan silsilah guru yang sama di Timur Tengah," ujarnya.
Dalam kunjungan kerja ke Medan tersebut, La Nyalla menandatangani nota kesepahaman antara DPD dengan Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah serta sejumlah perguruan tinggi di bawah naungan Pengurus Besar Al Washliyah, antara lain Universitas Al Wasliyah Medan, Universitas Al Wasliyah Labuhan Batu, STIT Al-Washliyah Binjai dan STIE Al-Washliyah Sibolga.*
Baca juga: MUI kritik bank syariah ajarkan umat Islam utang
Baca juga: Al Washliyah Lapori KY, KPK Dugaan Praktik Mafia Hukum dan Tanah
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020