Keputusan itu diumumkan oleh tim Ineos Grenadiers yang menjadi tempat bernaungnya, setelah tersisih dari kompetisi dalam etape menyusuri pegunungan yang berbahaya.
"Ini sudah pasti bukan akhir Tour de France yang saya inginkan, tetapi saya setuju ini keputusan yang benar bagi saya dalam kondisi seperti ini," kata pebalap sepeda asal Kolombia berusia 23 tahun ini seperti dikutip AFP.
Baca juga: Lennard Kamna jadi yang tercepat pada etape 16 Tour de France
Baca juga: Klasemen sementara Tour de France setelah etape ke-16 Roglic di puncak
General Manager Ineos Grenadiers Sir Dave Brailsford menyatakan keputusan ini demi kebaikan Bernal sendiri.
"Kami sudah mengambil keputusan ini demi kepentingan terbaik Egan," cuit Brailsford via Twitter.
"Egan adalah juara sejati yang mencintai balapan, namun dia juga pebalap muda, dengan banyak tour di depan (menanti) dia dan pada titik ini, di atas itu semua, kami merasa adalah lebih bijaksana bagi dia agar berhenti berlomba," tutup Brailsford.
Baca juga: Tidak ada pebalap Tour de France yang positif COVID-19
Baca juga: Direktur Tour de France kembali ke balapan setelah dites negatif
“We have taken this decision with Egan’s best interests at heart. Egan is a true champion who loves to race, but he is also a young rider, with many Tours ahead of him and at this point, on balance, we feel it is wiser for him to stop racing” - Sir Dave Brailsford pic.twitter.com/VxF0fjLgW0
— INEOS Grenadiers (@INEOSGrenadiers) September 16, 2020
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020