Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah seiring aksi jual investor asing.Para pelaku pasar menantikan hasil keputusan rapat bank sentral, baik dari BI maupun The Fed
IHSG ditutup melemah 42,38 poin atau 0,83 persen ke posisi 5.058,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 9,38 poin atau 1,19 persen menjadi 781,37.
"Para pelaku pasar menantikan hasil keputusan rapat bank sentral, baik dari BI maupun The Fed dalam rangka menetapkan tingkat suku bunga acuan. Selain itu, kebijakan penerapan PSBB di wilayah DKI Jakarta membuat market bersikap wait and see," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Rabu.
Baca juga: IHSG menguat jelang pengumuman hasil rapat The Fed
Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan banyak menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, delapan sektor terkoreksi dengan sektor pertambangan turun paling dalam yaitu minus 1,63 persen, diikuti infrastruktur dan keuangan masing-masing minus 1,35 persen dan minus 1,13 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu industri dasar dan pertanian masing-masing sebesar 0,73 persen dan 0,12 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp852,52 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 587.271 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,96 miliar lembar saham senilai Rp6,52 triliun. Sebanyak 140 saham naik, 294 saham menurun, dan 145 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia pada Rabu sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 20,64 poin atau 0,09 persen ke 23.475,53, indeks Hang Seng turun 7,13 poin atau 0,03 persen ke 24.725,63, dan indeks Straits Times menguat 19,74 atau 0,79 ke 2.505,57.
Baca juga: Saham Filipina setop kenaikan beruntun, Indeks PSE jatuh 1,19 persen
Baca juga: Saham Australia ditutup melonjak terangkat teknologi dan komunikasi
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020