Dinkes: Kalbar masuk zona kuning COVID-19

16 September 2020 17:11 WIB
Dinkes: Kalbar masuk zona kuning COVID-19
Ilustrasi - Seluruh peserta pelayanan Keluarga Berencana Daerah Aliran Sungai (DAS) ke-IV dari BKKBN Kalbar, yang akan menyusuri Sungai Kapuas selama 10 hari, diwajibkan menjalani tes cepat dalam mencegah penyebaran COVID-19 di Provinsi Kalbar. (ANTARA/Slamet Ardiansyah)
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson mengatakan karena terus terjadi penambahan kasus COVID-19 di Kalbar, saat ini provinsi tersebut masuk zona kuning COVID-19 dengan total kasus konfirmasi sampai hari ini mencapai 803 orang.

"Kalbar saat ini masuk zona kuning COVID-19 sehingga ini tentu menjadi peringatan bagi kita untuk memaksimalkan upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Untuk itu diharapkan perhatian dan kerjasama dari masyarakat agar bersama-sama mencegah penularan virus ini," kata Harisson di Pontianak, Rabu.

Dia menjelaskan, saat ini jumlah kasus konfirmasi di Kalbar mencapai 803 kasus, 666 orang sembuh (82,93 persen) dan yang meninggal sebanyak 7 orang.

Untuk hari ini terjadi penambahan kasus sebanyak 19 orang yang terdapat di Kabupaten Sintang 6 orang, Kota Pontianak 5 orang, Kubu Raya 4 orang, Sambas 1 orang, Bengkayang 1 orang dan dari luar wilayah 2 orang.

Baca juga: Dinkes Kalbar: Korban meninggal akibat COVID-19 bertambah jadi 7 orang

Baca juga: Kembali bertambah, positif COVID-19 di Singkawang-Kalbar naik 20 kasus


"Hari ini juga ada kasus konfirmasi sembuh sebanyak 11 orang. Dan kita harap pasien yang lain terus semakin banyak yang sembuh," katanya.

Dia menjelaskan untuk penambahan kasus COVID-19 di Sintang, sebanyak 6 merupakan bagian dari kluster sekolah Seminari. Sedangkan untuk penambahan kasus di Kota Pontianak, merupakan bagian dari kluster yang sudah ada.

Kemudian, juga terdapat kluster baru pada hari ini dari Kabupaten Kubu Raya sebanyak empat orang, yang merupakan kluster dari jemaah Munzalan yang berada di Sungai Raya Dalam.

"Kita akan melakukan pelacakan terhadap beberapa kluster yang ada," katanya.*

Baca juga: Ada tujuh tambahan, positif COVID-19 di Kalbar naik 754 kasus

Baca juga: Erik Thohir : BUMN kerja keras dalam penanganan dampak COVID-19

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020