Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sorong dr. Riswan dalam rapat evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sorong di Aula Kantor Waki Kota Sorong, Rabu.
Dia mengatakan kasus terus meningkat dan itu dirasakan baik di Rumah Sakit Umum Daerah Sele be Solu maupun Rumah Sakit Darurat Rujukan COVID-19 kampung baru Kota Sorong dimana kapasitasnya tidak mampu menampung pasien positif yang dirawat.
Menurut dia, kapasitas untuk merawat pasien terkonfirmasi COVID-19 di RSUD darurat rujukan terdapat 12 tempat tidur, namun selalu penuh. Bahkan hingga pertengahan September 2020 sebanyak 20 lebih pasien dirawat di rumah sakit tersebut.
Baca juga: Sarana penampungan penuh, pasien COVID-19 Kota Sorong terus meningkat
Baca juga: Kota Sorong bertambah 51 pasien terkonfirmasi COVID-19
Begitu pula Rumah Sakit Umum Daerah Sele be Solu kota Sorong yang kapasitas hanya enam tempat tidur selalu penuh merawat pasien COVID-19. Jika angka kasus terus meningkat maka pihak rumah sakit akan kesulitan tempat perawatan.
Ia menjelaskan bahwa satu hal pula yang harus menjadi perhatian dalam dalam penanganan COVID-19 yakni perlindungan terhadap tenaga kesehatan yang bertugas melayani pasien.
Dikatakan, saat ini ada sembilan tenaga kesehatan RSUD John Piet Wanane Kabupaten Sorong yang terkonfirmasi positif COVID-19. Nakes lainnya saat ini masih menjalani pemeriksaan.
"Ada pula dua tenaga kesehatan di RSUD Sele be Solu yang positif COVID-19. Satu diantaranya dokter spesialis penyakit dalam yang saat ini sedang menjalani perawatan," ujarnya.*
Baca juga: Dua pasien COVID-19 kota Sorong meninggal dunia
Baca juga: Penutupan bandara-pelabuhan Sorong masih dipertimbangkan
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020