Saham-saham Australia dibuka lebih rendah pada perdagangan Kamis pagi, setelah harga bijih besi merosot dan Federal Reserve AS mengindikasikan suku bunga akan tetap mendekati nol hingga setidaknya 2023.Penambang bijih besi juga berkinerja buruk setelah harga spot bijih besi turun 3,3 persen menjadi 124,30 dolar AS per ton semalam.
Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 30,90 poin atau 0,52 persen menjadi 5.925,20 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 32,30 poin atau 0,53 persen menjadi 6.114,60 poin.
Wall Street sebagian besar ditutup melemah pada Rabu (16/9/2020) karena saham-saham teknologi utama melemah. Indeks S&P 500 turun 0,5 persen dan indeks Nasdaq turun 1,3 persen.
Di bursa lokal, saham-saham teknologi informasi merosot 1,6 persen, memimpin kerugian. Penambang bijih besi juga berkinerja buruk setelah harga spot bijih besi turun 3,3 persen menjadi 124,30 dolar AS per ton semalam.
Di sektor keuangan, bank-bank besar beragam dengan Commonwealth Bank turun 0,41 persen, National Australia Bank naik 0,12 persen, Westpac Bank tidak berubah dan ANZ turun 0,41 persen.
Saham-saham pertambangan sebagian besar lebih rendah dengan BHP turun 0,21 persen, Rio Tinto turun 1,19 persen dan Fortescue Metals turun 3,46 persen, namun, penambang emas Newcrest naik 0,79 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas bervariasi dengan Oil Search naik 0,70 persen, Santos tidak berubah dan Woodside Petroleum juga tidak berubah.
Supermarket terbesar Australia beragam dengan Coles naik 0,47 persen, dan Woolworths tidak berubah.
Sementara itu, raksasa telekomunikasi Telstra dibuka datar, operator maskapai penerbangan nasional Qantas kehilangan ketinggian 0,25 persen dan perusahaan biomedis CSL tergelincir 0,43 persen.
Baca juga: Saham Australia ditutup melonjak terangkat teknologi dan komunikasi
Baca juga: Saham Australia dibuka menguat dengan teknologi memimpin kenaikan luas
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020