Menurut keterangan yang diterima ANTARA, Kamis, Fameo berfokus untuk memberikan layanan end-to-end untuk brand yang tidak hanya terbatas dengan influencer marketing dan sederet daftar endorsement namun juga menyediakan metode untuk menjalankan kampanye secara efektif.
“Ini seperti versi offline dari influencer marketing saat ini, anggota yang sukses telah melakukan hal yang sama sebagai influencer di komunitas mereka selama beberapa dekade,” kata Founder Fameo, Bruno Hasson.
Baca juga: Anggota DPR tak masalah influencer untuk kepentingan negara
Baca juga: Yosi "Project Pop" bantah ajak rekan jadi "influencer" pemerintah
Menurut Hasson, komunitas lokal melalui platform online dalam hal influencer marketing dapat mendapatkan hasil dan berdampak pada keuntungan.
“Pasar influencer sangat tersegmentasi, tetapi keinginan untuk berinvestasi dalam influencer marketing juga datang dari bisnis kecil hingga brand internasional," ujarnya menambahkan.
Co-Founder Fameo, Nicole Przybylski, mengatakan, tiga bulan pertama sejak peluncuran Fameo, terdapat 4.293 pengguna baru yang terdaftar, 31 persen tingkat pesanan berulang, dan 228 ribu kali kunjungan pada situs resminya.
Fameo juga telah melakukan prototipe kerja sebanyak 1.629 transaksi atau setara dengan 425 talenta dan kumpulan bakat terus meningkat setiap hari.
"Kami perlu memastikan bahwa kami benar-benar membantu setiap brand mengembangkan kampanye yang menargetkan setiap tahapan kanal penjualan, bukan hanya awareness dari eksistensi brand tersebut," kata Przybylski.
Rencana ekspansi bisnis Fameo di Indonesia telah dirancang agar sesuai dengan target pasar, dengan menyediakan layanan serbaguna dalam influencer marketing dan endorsement yang terintegrasi dengan produksi konten dan solusi digital marketing untuk brand.
Selain kerja sama dengan para investor, Fameo berfokus untuk berkolaborasi dengan agensi dan organisasi lokal maupun internasional untuk memperluas basis data talenta , serta menawarkan opsi monetisasi kepada para talenta sambil membantu mereka membangun fanbase di Indonesia.
Baca juga: Yosi "Project Pop" buka suara soal tudingan jadi ketua "influencer"
Baca juga: "Influencer" Dr.Tirta ajak milenial bantu kurangi pandemi COVID-19
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020