Istilah "superfood" atau makanan super digunakan untuk produk makanan atau minuman yang mengandung banyak nutrisi dan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.
Siaran pers IPB yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan bahwa Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat IPB University mengembangkan produk berbasis spirulina sejak 2013.
"Spirulina crispy merupakan produk pertama yang dikembangkan, kemudian rollcake dan latte spirulina,” kata peneliti IPB Kustiariyah Tarmanyang.
Produk spirulina crispy sudah mengantongi izin produk industri rumah tangga (P-IRT) dari Dinas Kesehatan Kota Bogor dan diproduksi secara komersial. Produk itu bisa diperoleh di beberapa gerai oleh-oleh di Kota Bogor, Botani Mart, dan IPB University.
Spirulina, alga atau ganggang laut berukuran mikro yang kaya gizi dan bahan bioaktif, sudah umum digunakan sebagai bahan produk suplemen kesehatan.
IPB University mendapat dukungan pendanaan dari Kementerian Riset dan Teknologi untuk mengembangkan produk berbasis spirulina.
Selain mengembangkan produk makanan dan minuman dari spirulina, IPB Unniversity juga mengembangkan produk kosmetik seperti masker dari spirulina.
Lembaga penelitian di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan juga melakukan penelitian mengenai budidaya spirulina. Beberapa perguruan tinggi juga melakukannya.
"Hasil penelitian lembaga-lembaga penelitian tersebut telah di-scale up. Di beberapa daerah, spirulina sudah dibudidayakan dalam skala besar, salah satunya oleh perusahaan yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah,” tutur Kustiariyah.
Baca juga:
Dosen IPB buat masker spirulina dan kolagen untuk cegah jerawat
Dosen IPB University buat garam sehat berbahan rumput laut
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020