Hal itu diumumkan Facebook dalam acara Facebook Connect, Rabu (16/6), yang memperluas jangkauan pihak ketiga ke Messenger dan Portal. Efek yang dibuat kreator melalui Spark AR, program AR Facebook dapat muncul di aplikasi Messenger dan perangkat Portal juga.
Sebagai informasi, efek AR sudah ada di Messenger dan Portal, namun kini efek AR datang dari kreator di luar tim internal Facebook. Efek dari pihak ketiga itu akan diluncurkan awal tahun depan.
Baca juga: Facebook luncurkan fitur belanja "Shops" di Indonesia
Selain pengumuman tersebut, dikutip dari The Verge, Facebook juga mengungkap penggunaan Spark AR -- lebih dari 400.000 pembuat Spark AR dari 190 negara, yang telah menerbitkan lebih dari satu juta efek AR di Facebook dan Instagram.
Dalam tiga bulan terakhir, lebih dari 150 akun pembuat AR dan kreasi filternya digunakan hingga satu miliar kali di Instagram. Angka-angka tersebut merupakan sebuah pencapaian, mengingat Facebook baru memetaskan Spark AR dari versi beta pada Agustus lalu.
Selain kreator, perusahaan juga dapat mengambil kesempatan ini untuk memanfaatkan AR dalam iklan yang memungkinkan pengguna untuk mencoba berbagai hal secara virtual sebelum membeli.
Hal ini juga menegaskan kembali komitmen Facebook untuk menghadirkan teknologi tersebut ke Instagram Checkout, yang memungkinkan orang membeli barang dari dalam aplikasi, serta Facebook dan Instagram Shop.
Facebook juga mengungkapkan tengah mengerjakan kacamata AR, dengan rencana untuk dirilis pada tahun depan.
Baca juga: Facebook Messenger tambah "Watch Together" untuk nonton bareng
Baca juga: Facebook punya Facebook Campus, ini tiga fitur utama
Baca juga: Facebook batasi iklan politik sebelum Pilpres AS
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020