LV Shield, demikian sebutannya yang juga dapat berfungsi ganda sebagai topi dan dijual dengan harga 750 poundsterling atau sekira Rp14,5 juta. Pelindung wajah tersebut akan diluncurkan di seluruh dunia pada 30 Oktober.
Pelindung wajah ini menggunakan kancing emas yang diukur dengan logo ikon rumah mode Prancis itu.
Dalam sebuah pernyataan, Louis Vuitton menggambarkan pelindung tersebut sebagai "topi menarik yang memiliki dua fungsi, gaya dan pelindung."
Ini juga bukan pertama kalinya Louis Vuitton melakukan upaya untuk mengatasi pandemi virus korona. Pada bulan Maret, pemilik Louis Vuitton, LVMH, berkomitmen untuk membuat pembersih tangan di pabrik parfumnya untuk mengatasi kekurangan hand sanitizer di Prancis.
Pada saat itu, perusahaan menyatakan bahwa gel tersebut "akan dikirimkan secara gratis ke otoritas kesehatan Prancis" dan sebagai "prioritas" untuk Assistance Publique-Hôpitaux de Paris, sebuah rumah sakit milik universitas.
Louis Vuitton bukan satu-satunya merek mewah yang meluncurkan produk yang dirancang untuk melindungi orang selama pandemi.
Pada Agustus, Burberry merilis serangkaian masker wajah yang dapat digunakan kembali dan berkelanjutan dengan menggunakan motifnya yang ikonik.
Masker tersebut memiliki dua warna yakni biru dan krem. Merek fesyen tersebut mengatakan bahwa masker tersebut diproduksi secara berkelanjutan dari kain katun yang sisa produksi dan memberikan Particle Filtration Efficiency (PFE) serta eknologi antimikroba.
Baca juga: Louis Vuitton luncurkan laman e-commerce di China
Baca juga: Louis Vuitton pamerkan Spring 2021 Menswear di dermaga Shanghai
Baca juga: Mengulik "batik" di koleksi Dior dan Louis Vuitton
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020