Kami terpaksa menarik pasukan dari jalan-jalan dan mengerahkan separuh dari keseluruhan pasukan untuk siaga, serta menutup perbatasan dengan negara-negara Barat, dan yang pertama dengan Lithuania dan Polandia
Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada Kamis (17/9) mengatakan pihaknya harus menutup perbatasan dengan Polandia dan Lithuania, serta meningkatkan penjagaan di perbatasan dengan Ukraina.
Pemerintah Belarus saat ini menghadapi krisis politik setelah Lukashenko kembali menang pemilihan presiden pada 9 Agustus 2020. Namun, kemenangan Lukashenko, yang telah menjabat sejak 1994, disambut oleh rangkaian aksi protes yang menuding presiden mencurangi hasil pilpres.
Lukashenko menyangkal tudingan itu dan menyebut ia menang pilpres dengan jujur dan adil. Presiden mengatakan ia jadi korban kampanye hitam negara-negara Barat.
“Kami terpaksa menarik pasukan dari jalan-jalan dan mengerahkan separuh dari keseluruhan pasukan untuk siaga, serta menutup perbatasan dengan negara-negara Barat, dan yang pertama dengan Lithuania dan Polandia,” kata Lukashenko saat memberi sambutan pada forum perempuan di Minsk.
“Kami menyesal mengumumkan kami terpaksa meningkatkan penjagaan di perbatasan dengan salah satu negara sahabat, Ukraina,” ujar dia.
Juru Bicara Pemerintah Polandia, Piotr Muller, lewat pesan singkat, mengatakan Polandia belum mendapat pemberitahuan resmi mengenai penutupan perbatasan.
Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Pawel Jablonski, saat diwawancarai lewat pesan singkat, mengatakan: “Kami menerima masalah ini sebagai bentuk lain dari propaganda dan upaya memainkan psikologis massa sehingga mereka berpikir seolah-olah ada ancaman dari luar negeri,” kata Jablonski.
Kementerian Luar Negeri Polandia saat diwawancarai kantor berita resmi, PAP, mengatakan aktivitas di perbatasan berlangsung normal.
Sementara itu, Kepala Keamanan Perbatasan Lithuania Rustamas Liubajevas mengatakan aktivitas di perbatasan dengan Belarus berjalan seperti biasa.
“Kami tidak tahu artinya (pengumuman ini). Apakah mereka akan menutup perbatasan untuk kargo, atau orang, atau pihak lain? ... Kami masih harus menunggu dan melihat arti dari pengumuman ini dan bagaimana itu akan diterapkan,” kata Menteri Luar Negeri Lithuania Linas Linkevicius.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia akan serahkan pinjaman Rp14,8 triliun ke Belarus
Baca juga: Dewan HAM PBB setuju adakan debat mendesak tentang situasi Belarus
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020