• Beranda
  • Berita
  • Pergerakan IHSG hari ini dibayangi sentimen negatif domestik

Pergerakan IHSG hari ini dibayangi sentimen negatif domestik

18 September 2020 09:36 WIB
Pergerakan IHSG hari ini dibayangi sentimen negatif domestik
Ilustrasi: Warga mengamati pergerakan harga saham pada layar telepon pintarnya di Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

Kami melihat pergerakan bursa domestik masih didominasi oleh sentimen dalam negeri, termasuk di antaranya pembatasan kembali ruang gerak ekonomi akibat pengetatan PSBB dan peningkatan kasus COVID-19 harian yang terus meningkat

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan diperkirakan akan dibayangi oleh sentimen domestik.

Pada pukul 9.20 WIB, IHSG melemah 2,84 poin atau 0,06 persen ke posisi 5.035,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 1,72 poin atau 0,22 persen menjadi 773,82.

"Kami melihat pergerakan bursa domestik masih didominasi oleh sentimen dalam negeri, termasuk di antaranya pembatasan kembali ruang gerak ekonomi akibat pengetatan PSBB dan peningkatan kasus COVID-19 harian yang terus meningkat," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Jumat.

Perdagangan pasar saham AS ditutup melemah semalam dengan sektor teknologi menjadi yang terkoreksi terdalam. Sementara itu imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun masih bergerak datar di level 0,687 persen.

Baca juga: Wall Street berakhir jatuh, Indeks Dow Jones merosot 130,4 poin

Sebelumnya bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) mengumumkan untuk mempertahankan suku bunganya di level saat ini 0,25 persen yang sesuai dengan ekspektasi pasar.

Dari domestik, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 4 persen yang diumumkan kemarin oleh Gubernur BI Perry Warjiyo.

Perry mengatakan keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global yang mulai membaik seperti halnya indikator global yaitu PMI di AS dan China, serta harga komoditas dan peningkatan ekspor di berbagai negara termasuk Indonesia.

Baca juga: BI kembali pertahankan suku bunga acuan, tetap empat persen

Baca juga: BI: Aliran modal asing keluar capai 0,75 miliar dolar


Di sisi lain sampai dengan 15 September 2020 BI telah menambah likuiditas sebesar Rp662,1 triliun yang berasal dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sekitar Rp155 triliun dan operasi moneter sekitar Rp491,3 triliun, sehingga Perry mengatakan kondisi likuiditas saat ini lebih dari cukup.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 6,91 poin atau 0,03 persen ke 23.326,28, Indeks Hang Seng naik 3,67 poin atau 0,02 persen ke 24.344,52, dan Indeks Straits Times melemah 3,76 atau 0,15 ke 2.497,02.

Baca juga: Rupiah Jumat pagi menguat hingga 78 poin

Baca juga: Rupiah menguat, ditopang keputusan BI pertahankan suku bunga acuan

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020