• Beranda
  • Berita
  • BMKG prakirakan awal musim hujan 2020/20201 di NTT akhir Oktober

BMKG prakirakan awal musim hujan 2020/20201 di NTT akhir Oktober

18 September 2020 14:05 WIB
BMKG prakirakan awal musim hujan 2020/20201 di NTT akhir Oktober
Petugas BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) melihat teropong Theodolit untuk mengukur kecepatan dan arah angin di Laboratorium Terbuka BMKG Serang, Banten, Sabtu (6/6/2020). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp/aa.
Badan Meteorologi Geofisika Klimatologi (BMKG) Kupang memprakirakan awal musim hujan 2020/2021 di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai terjadi pada akhir Oktober 2020.

"Prakiraan musim hujan di NTT kali ini berlangsung pada Oktober III atau akhir Oktober hingga pertengahan Desember 2020," kata Forecaster Klimatologi Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Destan Beis, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat.

Ia menjelaskan secara keseluruhan wilayah NTT memasuki musim hujan pada akhir November hingga Desember 2020.

Sementara itu, berdasarkan prakiraan sifat hujan di NTT yakni 96 persen wilayah bersifat normal dan 4 persen di atas normal.

Baca juga: BMKG: Hujan di NTT dipicu tekanan rendah di pesisir Australia

Baca juga: BMKG: Minimnya hujan di Sumba Timur akibat tekanan rendah di Australia


Ia menyebutkan daerah dengan kondisi hujan di atas normal di antaranya Sabu Barat dan Sabu Tengah di Kabupaten Sabu Raijua, Amanuban Timur Kabupaten Timor Tengah Selatan, Tasifeto Timur Kabupaten Belu, Sasitamean Kabupaten Malaka.

Selain itu, Aesesa Selatan dan Boawae Kabupaten Nagekeo, Aimere dan Riung Barat Kabupaten Ngada, dan Lambaleda Kabupaten Manggarai Timur.

Untuk itu pihaknya mengimbau seluruh mitra kementerian/lembaga dan masyarakat agar mewaspadai wilayah-wilayah yang musim hujannya di atas normal yang datang sedikit lebih awal selama 1-10 hari jika dibandingkan normalnya.

"Pada wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami puncak musim hujan pada Januari 2020 juga perlu peningkatan kesiapsiagaan dan antisipasi terhadap dampak bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor," katanya.*

Baca juga: Masih ada wilayah di Timor Tengah Selatan alami kekeringan ekstrem

Baca juga: NTT masuki masa pancaroba, BMKG ingatkan warga waspada

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020