Pendiri dan CEO YBC Sports Rafi Athallah Surinjaya menjelaskan acara ini akan mengusung tayangan berkonsep hiburan dan kompetisi tinju amatir yang pesertanya merupakan pelajar SMA atau sederajat.
"Dengan konsep ini, kami juga ingin menjadi wadah bagi pelajar yang punya minat dalam tinju. Kami paham dalam diri pelajar pasti ada tantangan yang harus disalurkan, kalau bertarung di jalanan atau tawuran itu tidak keren, ilegal," kata Rafi menjelaskan dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat.
YBC Sports menilai, dengan adanya ajang tinju amatir bagi pelajar, tidak hanya membuat kegiatan pelajar bisa lebih terarah, namun juga bisa menjadi pilihan jalur prestasi di bidang olahraga.
"Kalau ikut pertandingan resmi, nantinya bisa lebih terarah dan bisa menaikkan nama sekolah masing-masing. Prestasi tidak hanya dari jalur akademik, tapi juga bisa selain itu. Misalnya dari olahraga seperti yang kami usung," Rafi menjelaskan.
Baca juga: Daud Cino Yordan ajak pemuda tetap berkarya di tengah pandemi COVID-19
HABL akan mencari petarung-petarung muda yang akan diseleksi dari berbagai daerah dengan pilihan kelas 60kg dan 69kg. Turnamen ini akan berisi 12 fight, yang akan ditayangkan setiap minggu pada saluran youtube Topeng Production, dengan lokasi kompetisi berlangsung di Balai Sarbini.
Konsep turnamen virtual dipilih mengingat belum selesainya masa pandemi virus corona sekaligus mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah yang melarang kerumuman orang.
Selain virtual boxing, YBC Sports juga akan menggarap turnamen serupa namun mengusung bela diri kickboxing. Event kedua cabang tersebut juga akan dilanjutkan dengan event utama yang akan digelar pada pertengahan hingga akhir 2021.
"Kami tidak hanya menggelar acara, tapi kami juga berkomitmen dan siap mengembangkan mereka yang memang serius bergerak ke bidang profesional. Kami akan arahkan ke wadah yang diminati," kata Chief Legal Topeng Production Bastian Hutapea.
Baca juga: Petinju putri Indonesia Felmi Sumaehe selangkah lagi jadi juara dunia
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020