Saham terkait teknologi yang sempat naik, berbalik arah sehingga memperpanjang penurunan yang telah terjadi sebelumnya.
Sementara kenaikan tiga indeks utama Wall Street yang melambung pada awal pekan ini karena investor bertaruh pada kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) yang longgar, mereda karena tidak adanya rincian pasti tentang rencana stimulus bank sentral AS itu.
Indeks S&P 500 dan Indeks Nasdaq juga mendapat tekanan dari investor yang keluar dari saham terkait teknologi dan masuk ke perusahaan industri dan transportasi.
"Tidak ada urgensi untuk meningkatkan dan membeli di pasar karena orang memiliki banyak pertanyaan tentang virus corona, pemilu, Federal Reserve, dan kurangnya stimulus fiskal, dan kemudian ada pertanyaan tentang valuasi," kata Kepala Strategi Investasi SlateStone Wealth LLC, Robert Pavlik, di New York.
Saham Apple Inc, Microsoft Corp, Amazon.com Inc, dan Alphabet Inc memimpin penurunan pada Indeks Nasdaq dengan penurunan antara 1,5 sampai 2 persen.
Volatilitas kemungkinan akan lebih tinggi pada hari Jumat terkait dengan berakhirnya kuartalan opsi saham AS, indeks saham berjangka, dan kontrak opsi indeks, yang dikenal sebagai quadruple witching.
Dari 11 sektor utama Indeks S&P 500, sektor keuangan dan industri naik paling tinggi, sedangkan sektor teknologi, real estate, dan utilitas menjadi kelompok dengan penurunan terbesar.
Industri, material, dan energi telah naik lebih dari 2 persen pada minggu ini, sementara layanan komunikasi dan kebijakan konsumen mengalami penurunan mingguan terbesar.
Pada pukul 11:27 waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 45,63 poin atau 0,16 persen menjadi 27.856,35, Indeks S&P 500 turun 15,74 poin atau 0,47 persen menjadi 3.341,27 dan Indeks Komposit Nasdaq Composite turun 71,77 poin atau 0,66 persen menjadi 10.838.51.
Saham Tesla naik lima persen karena dua analis menaikkan target harga mereka pada saham produsen mobil listrik itu menjelang acara "Battery Day" yang sangat dinantikan minggu depan.
Saham Oracle Corp turun 0,1 persen setelah Reuters melaporkan Departemen Perdagangan AS berencana untuk mengeluarkan perintah pada hari Jumat yang akan melarang orang-orang di Amerika Serikat mengunduh aplikasi WeChat milik China dan aplikasi berbagi video TikTok mulai 20 September.
Saham Nike Inc naik 0,3 persen karena beberapa pialang menaikkan target harga mereka menjelang hasil kuartalan pembuat pakaian olahraga terbesar di dunia minggu depan.
Survei menunjukkan sentimen konsumen AS membaik pada awal September.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2020